Wapres Tegaskan Komitmen Pemerintah Tanamkan Pendidikan Pancasila pada WNI di Luar Negeri
Sejalan dengan Wapres, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi menambahkan bahwa informasi terkait pendidikan Pancasila dapat diakses melalui Sekolah Republik Indonesia Tokyo yang sejak 2021 pelajarannya dapat diakses secara online.
"Dalam sistem pendidikan nasional kita ada lima mata pelajaran wajib, yaitu Agama dan Budi Pekerti, Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, kemudian Matematika dan Ilmu Pengetahuan," jelasnya.
Baca Juga: Stafsus Wapres: Idepreneurs Siap Cetak Konglomerasi Baru Sambut Indonesia Emas
Namun, Matematika dan Ilmu Pengetahuan, tutur Heri, tidak masuk dalam Sekolah RI Tokyo karena dapat diambil di sekolah Jepang.
"Namun, yang 3 lainnya sudah disiapkan secara online. Jadi Bapak/Ibu yang mempunyai putra dan putri di sini, yang ingin mengambil mata pelajaran maupun kursus itu bisa melalui pendidikan jarak jauh yang diadakan oleh Sekolah Republik Indonesia Tokyo," ujarnya.
Hingga saat ini, menurut Heri, banyak WNI di Jepang yang telah mengikuti Sekolah RI Tokyo secara online, bahkan WNI di Taiwan dan Korea Selatan. "Tokyo ditugaskan untuk meng-cover juga Asia Timur sehingga kita harap itu bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," pungkasnya.
Sebelumnya, salah satunya, seorang pendeta bernama Ayub Mbuilima memiliki jemaat sekitar 700 orang dari berbagai gereja di 15 provinsi di Jepang. Pada kesempatan ini, Ayub menanyakan terkait program pendidikan Pancasila khususnya bagi WNI yang sejak lahir tinggal di luar negeri.
"Apakah Bapak Presiden dan Wapres memiliki rencana untuk menyiapkan program pendidikan Pancasila bagi kami yang merantau di luar negeri, secara khusus bagi anak-anak yang mungkin lahir di sini, sebagai WNI supaya mereka memahami Pancasila juga, sehingga menjadi kekuatan bagi pertumbuhan mereka," tanya Ayun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement