Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gus Halim Sambut Positif Ajakan Kemendikbud-Ristek Majukan Budaya Desa

Gus Halim Sambut Positif Ajakan Kemendikbud-Ristek Majukan Budaya Desa Kredit Foto: Kemendes PDTT
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) menyambut positif ajakan Kemendikbud-Ristek melalui pelaksanaan program Pemajuan Kebudayaan Desa. Dengan program tersebut, akar budaya desa yang adaptif akan tetap menjadi tumpuan utama dalam pembangunan desa.

"Yang pasti basis utama penanganan desa ya di kebudayaan. Banyak hal yang membutuhkan pendampingan untuk mengeksplorasi budaya-budaya positif bagi pembangunan sekaligus kanalisasi dan revitalisasi terhadap nilai budaya agar sesuai dengan kebutuhan pembangunan," kata Gus Halim dalam keterangannya, Kamis (9/3/2023).

Baca Juga: Diungkap Gus Halim, Masalah Ekonomi Tak Sendirian dalam Memicu Stunting

Menurutnya, dalam pelaksanaan program tersebut, diharapkan terdapat pola yang dapat menyesuaikan masalah, potensi, dan kebutuhan desa yang cenderung berbeda antardaerah. "Harus dipastikan polanya bagaimana. Namun, tetap harus terukur dan yang jelas harus berkesinambungan dan berkelanjutan," kata dia.

Pemajuan Kebudayaan Desa merupakan program prioritas Kemendikbud-Ristek yang digagas sejak 2021. Tujuannya adalah untuk mendukung proses dan mewujudkan inisiatif pemajuan kebudayaan melalui pemberdayaan masyarakat desa.

Hal tersebut senada dengan gagasan Gus Halim pada poin SDGs Desa nomor 18, Kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif untuk membangun desa tanpa meninggalkan akar budaya yang dimiliki.

Menurut Gus Halim, budaya tidak boleh terkikis oleh kemajuan zaman, tetapi justru menjadi dasar dalam upaya mewujudkan desa-desa yang mandiri. Oleh karena itu, ia bahkan mengusulkan sembilan desa di IKN tidak diubah nama dan tradisinya, tetapi tetap dimodifikasi sehingga menjadi etalase budaya Indonesia.

"Kita selalu membangun pemikiran atau konsep itu membangun desa jangan sampai tidak bertumpu pada akar budaya atau bahasa lain apapun proses pembangunan kita harus merujuk pada hal objektif yang bisa dipertahankan," tegasnya.

Sementara itu, program Kemajuan Pembudayaan Desa akan fokus pada 235 dari total keseluruhan desa di Indonesia. Ratusan desa tersebut akan diberi pendampingan untuk memajukan daerahnya dengan pendekatan kebudayaan. Selain itu, program ini juga diharap dapat meminimalisasi adanya budaya yang terkikis sehingga bisa terus dilestarikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: