Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sulsel Masih Lambat Tangani Stunting dan Kemiskinan Ekstrem, Muhadjir Effendy Langsung Mewanti-wanti

Sulsel Masih Lambat Tangani Stunting dan Kemiskinan Ekstrem, Muhadjir Effendy Langsung Mewanti-wanti Kredit Foto: Rena Laila Wuri

Muhadjir meminta setiap kepala daerah di Provinsi Sulawesi Selatan untuk bisa mengebut. Daerah yang angka prevalensi stuntingnya masih tinggi di atas 30 persen masih harus bekerja keras. "Oleh karena itu mohon betul-betul dimanfaatkan sumber dana sumber daya manusia yang ada di masing-masing kabupaten untuk melakukan pembenahan," jelasnya.

Menko PMK menerangkan, anggaran dana desa yang sudah ada di tiap desa bisa dimaksimalkan. Karena sudah jelas prioritasnya, yakni untuk penanganan stunting, kemiskinan ekstrem, dan ketahanan pangan. 

Baca Juga: PLN Kian Bersinergi, Semakin Pede Terangkan Indonesia hingga Mengawal Mimpi Jokowi

Untuk pemenuhan sarana prasarana penanganan stunting seperti USG dan antropometri, Muhadjir meminta supaya kepala daerah segera mengusulkan langsung kepada Kementerian Kesehatan. Presiden sudah memerintahkan agar 100 persen puskesmas memiliki USG. Agar pengukuran dan intervensi stunting lebih tepat dilakukan.

"Mohon diupayakan sehingga 100 persen wilayah kabupaten bisa di-cover dengan pelayanan pengukuran antropometri dan USG," ujarnya.

Kemudian, untuk pemenuhan air minum bersih, sanitasi, dan rumah layak huni bisa diajukan kepada Kementerian PUPR. "Tiap daerah bisa mengusulkan Pansimas dan Sanimas (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) kepada PUPR dan ditembuskan ke Kemenko PMK," ujarnya.

Lebih lanjut, untuk pemenuhan SDM, manko PMK meminta tiap daerag bisa melakukan pelatihan keterampilan tenaga kader kesehatan yang bisa bekerja sama dengan  BKKBN Kemenkes APBD untuk menjadi tenaga pengukur yang tepat dan akurat. Kemudian untuk daerah yang masih kendala dalam hal akses dan termasuk blank spot, Menko PMK juga akan mengajukan ke kementerian teknis untuk bisa ditangani.

Termasuk juga untuk wilayah-wilayah blank spot, Menko PMK meminta mendata dengan detil. Agar bisa dikomunikasikan dengan Kemenkominfo untuk ditangani. 

Menko PMK meminta seluruh unsur masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan bisa bahu membahu untuk bersama menuntaskan masalah stunting dan kemiskinan ekstrem.

Baca Juga: Jokowi Tunjuk Muhadjir Effendy Jadi Plt Menpora, Masih Cari Pengganti Zainudin Amali: Segera Kita Putuskan

"Keterlibatan swasta, organisasi sosial kemasyarakatan, kemudian juga ada program bapak asuh TNI Polri, ASN, juga keterlibatan dunia akademik dan dunia usaha. Dengan begitu, target 14 persen di Sulawesi Selatan mudah-mudahan bisa terpenuhi," jelas Muhadjir Effendy. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: