Proyek Jet Tempur 3 Negara Maju Akhirnya Jadi, Jepang Waswas dengan Siapa?
Para menteri pertahanan Jepang, Inggris, dan Italia pada Kamis (16/3/2023) di Tokyo berjanji untuk menyukseskan pengembangan jet tempur generasi mendatang pada 2035. Ini merupakan sebuah rencana yang diluncurkan pada akhir tahun lalu.
Dalam pertemuan trilateral pertama menteri pertahanan itu, Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada dan mitranya dari Inggris dan Italia, Ben Wallace dan Guido Crosetto, juga membahas kerja sama ketiga negara di kawasan Indo-Pasifik, tempat China mengintensifkan kegiatan militernya, kata Kementerian Pertahanan Jepang.
Baca Juga: Gegara Rudal Korea Utara, Presiden Korea Selatan Langsung Cari Teman di Jepang
"Proyek jet tempur ini akan membangun landasan kerja sama pada generasi mendatang dan memberikan kontribusi besar untuk memperkuat keamanan global," kata Hamada pada pertemuan tersebut, yang sebagian terbuka untuk media.
Sementara Wallace mengatakan bahwa ketiga negara akan membuat kemitraan masa depan yang "kuat dan sukses", dan "program yang fokus ke masa depan" akan menghasilkan kesejahteraan.
Proyek tiga arah itu diresmikan pada Desember 2022 oleh para pemimpin Jepang, Amerika Serikat, dan dua negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), karena mereka telah menghadapi tantangan keamanan yang semakin parah, termasuk invasi berkelanjutan Rusia ke Ukraina yang dimulai pada Februari 2022.
Crosetto mengatakan bahwa Eropa dan Asia dianggap "sangat jauh, tetapi bukan itu masalahnya" sekarang, dan masa depan Italia dan Inggris juga "sangat terkait dengan peristiwa" yang terjadi di kawasan Indo-Pasifik.
Ini adalah pertama kalinya Tokyo terlibat dalam pengembangan alutsista dengan negara selain Amerika Serikat.
Perwakilan dari perusahaan Jepang Mitsubishi Heavy Industries Ltd, perusahaan Inggris BAE Systems dan Leonardo dari Italia diundang ke pertemuan tersebut, dan mereka berjanji untuk bekerja sama secara erat dengan pemerintah ketiga negara, kata kementerian Jepang.
Ketiganya merupakan perusahaan utama yang terlibat dalam proyek pengembangan pesawat jet tempur antara Jepang, Italia dan Inggris itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement