Siap Jelaskan Soal Dana Janggal Rp300 Triliun, Mahfud MD Kantongi Data Autentik: Saya Standby, Menunggu Undangan
Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Soal transaksi mencurigakan Rp300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memang belum jelas. Awalnya, dana itu diduga pencucian uang.
Demi menjelaskan hal itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD pun mengaku siap memenuhi undangan DPR RI jika dipanggil.
"Masalah ini memang lebih fair dibuka di DPR. Saya tidak bercanda tentang ini," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu melalui Twitter akun @mohmahfudmd, dikutip Minggu (19/3).
Dia bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tidak pernah mengubah pernyataan soal temuan transaksi janggal Rp300 triliun di Kemenkeu. Diketahui, PPATK sebelumnya juga pernah mengungkap hal yang sama soal transaksi mencurigakan di Kemenkeu.
Menurut Mahfud, PPATK bahkan pada 2009 telah menyampaikan informasi intelijen keuangan kepada Kemenkeu tentang dugaan pencucian uang sekitar Rp300 triliun. "Saya siap dengan data autentik yang akan ditunjukkan kepada DPR. Senin saya standby, menunggu undangan," kata mantan Menteri Pertahanan (Menhan) RI itu.
Mahfud mengatakan, soal transaksi janggal Rp300 triliun sebenarnya bisa dilihat dari pernyataan Ketua PPATK, Ivan Yustiavandana. "Beliau (Ivan, red) tidak bilang bahwa informasi itu bukan korupsi dan bukan pencucian uang. Sama dengan yang saya katakan, beliau (Ivan, red) bilang itu bukan korupsi, tetapi laporan dugaan pencucian uang yang harus ditindaklanjuti oleh penyidik atau Kemenkeu," ungkap dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement