Keterpilihannya Kerap Dikaitkan dengan Hubungan Kekeluargaan Jokowi, Ketua MK: Kami Takkan Tunduk...
Pimpinan Sidang Pleno Khusus Mahkamah Konstitusi sekaligus Ketua Mahkamah Konsitusi (MK) periode 2023-2028 terpilih, Anwar Usman, mengaku tidak akan tunduk dan takut pada siapa pun. Hal ini disampaikannya dalam sambutan seusai melakukan sumpah jabatan sebagai Ketua Mahkamah Konsitusi periode 2023-2028.
Mulanya, dia menuturkan media sosial menggiring opini publik ihwal keterpilihannya sebagai Ketua MK. Pasalnya, hal ini sering dikaitkan dengan hubungan kekeluargaannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengingat dirinya merupakan Adik Ipar kepala negara.
Baca Juga: Di Hadapan Jokowi, Anwar Usman Disumpah Jabatan sebagai Ketua Mahkamah Konsitusi
"Pemanfaatan media sosial yang demikian masif, opini publik jadi lebih mudah dimobilisasi dengan tujuan tertentu. Tidak hanya terhadap lembaga atau institusi, pemanfaatan media sosial berdampak negatif bisa juga menyasar individu atau person pejabat, figur publik, dan sebagainya," papar Anwar dalam sambutannya, Senin (20/3/2023).
Dengan banyaknya penggiringan opini, Anwar mengaku dirinya telah terbiasa menerima dampak yang dinilai kurang baik itu. Dengan begitu, sebagai Majelis Hakim Mahkamah Konsitusi, dia mengaku hanya akan tunduk pada konstitusi negara.
"Sehingga, ketika mengadili perkara hasil pemilu, saya harus mengatakan, kami Majelis Hakim-Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi, tidak tunduk dan tidak takut pada siapa pun. Kecuali tunduk pada konstitusi dan hanya takut kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa," tegasnya.
Dia menegaskan komitmen tersebut adalah bentuk penegasan kepada publik, bahwa Mahkamah Konsitusi tetap dalam koridor independen dalam mengadili perkara. Anwar juga menegaskan indepensi hakim konstitusi akan tetap dirawat dan dijaga.
"Saya pribadi tetap berpegang teguh risalah Rasullullah SAW yang menyatakan, jika seandainya anakku Fatimah mencuri, maka aku sendiri yang akan memotong tangannya," kata dia.
"Hikmah yang dapat dipetik dari ungkapan tersebut, bahwa penegakkan hukum dan keadilan tidak boleh terhalang adanya hubungan kekerabatan atau kekeluargaan," tambahnya.
Dia meyakini setiap agama mengajarkan hal yang sama dalam penegakan hukum serta keadilan yang mesti ditegakkan tanpa pandang bulu. Kendati demikian, Anwar mengatakan putusan pengadilan tidak mungkin bisa memuaskan semua pihak.
"Bagi mereka yang merasa diakomodasi kepentingannya tentu akan membelanya, sedangkan bagi mereka yang tak sejalan tentu tak akan menerimanya. Tetapi yang jelas, apapun putusan hakim harus dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT, Tuhan yang maha esa," tandas Anwar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement