Dinilai Sukses Pimpin G20 Tahun Lalu, Pemerintah India: Kami Ingin Belajar dari Indonesia
Pemerintah Indonesia melalui Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemnaker), Anwar Sanusi, menyampaikan kesuksesan Indonesia dalam penyelenggaraan Employment Working Group (EWG) dan Labour Employment Ministers' Meeting (LEMM) G20 tahun lalu membuat India sebagai presidensi tahun 2023 ini ingin belajar banyak hal.
"Bukan hanya bagaimana memimpin sidang tetapi juga mengelola kegiatan itu dapat memberikan kesan dan menampilkan sisi Indonesia dalam bentuk perspektif yang lebih utuh tidak hanya bicara isu yang diusung tetapi juga bicara sosial budaya yang dihadirkan sehingga menimbulkan impresi yang baik kepada negara-negara lain," kata Anwar, dikutip dari keterangan resmi, Jumat (24/3/2023).
Baca Juga: Para Menlu G20 Gagal Capai Konsensus Soal Perang Ukraina dan Rusia
Dalam pertemuan itu, Anwar mengatakan Indonesia siap mendukung dan menyukseskan pelaksanaan Presidensi G20 India tahun 2023 ini. Apalagi pada Presidensi G20 India tahun 2023 ini, Indonesia sebagai ketua bersama dengan India dan Brazil.
Dia menyampaikan Indonesia mendukung isu-isu prioritas yang diangkat oleh Presidensi India 2023, khususnya terkait upaya untuk mendekatkan kesenjangan keterampilan, perlindungan sosial, pemberdayaan pekerja gig, dan pembiayaan jaminan sosial yang berkelanjutan.
"Yang lebih penting adalah bagaimana kita menautkan antara tema yang diusung India itu dengan tema saat kita presidensi G20 Indonesia tahun lalu agar berkelanjutan," tutur Anwar.
Lebih lanjut Anwar menjelaskan Presidensi G20 Indonesia tahun lalu menghasilkan 5 dokumen dan beberapa hal yang memiliki keterkaitan dengan tema G20 presidensi India. Salah satu isu, misalnya, terkait dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam gig platform economy.
"Bagaimanapun juga gig platform ekonomi menuntut SDM memiliki kapasitas dan kapabilitas yang cukup agar mereka ini bisa memanfaatkan situasi ini bahkan bisa meningkatkan dari aspek produktivitas," ucap Anwar.
Kedua, lanjut Anwar, bicara tentang gig economy ini, Indonesia dan India juga sama-sama mengangkat cara pasar kerja yang inklusif.
Baca Juga: Kejutan, Utang Rusia Terhadap PDB-nya Jadi yang Terendah Dibanding Negara G20
"Pasar kerja yang memberikan kesempatan kepada kelompok-kelompok disabilitas agar mereka juga ikut berperan di dalam pasar kerja tersebut. Keberpihakan kita pada kelompok itu harus menjadi tema yang harus diusung," ujarnya.
Terakhir, dia menuturkan, kesamaan fokus lain antara Presidensi G20 Indonesia dengan India adalah terkait dengan strategi meningkatkan keahlian (skill strategy) SDM yang dibutuhkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement