Meskipun UMKM berperan penting dalam perekonomian Indonesia, namun pengelolaan bisnis UMKM tidak mudah. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jessie Hagen dari U.S. Bank, 82 persen bisnis gagal karena pengelolaan arus kas (cash flow) yang buruk. Padahal menjadi esensial untuk mencatat segala pemasukan dan pengeluaran bisnis setiap harinya agar dapat terkontrol dengan baik.
Penggunaan teknologi digital pada layanan jasa keuangan berhasil meningkatkan inklusi keuangan masyarakat dunia. Dengan digitalisasi, kalangan yang sebelumnya kesulitan karena berbagai faktor kini bisa mengakses layanan jasa keuangan.
Sejalan dengan digitalisasi keuangan, jumlah aplikasi pengelolaan keuangan juga turut meningkat dan semakin beragam. Monit (Monit.id) pun hadir sebagai salah satu platform pengelolaan keuangan terintegrasi yang menjawab optimisme pertumbuhan usaha di Indonesia.
Rizki Aditya, CEO Monit menyatakan Monit mempunyai misi untuk membantu bisnis bergerak lebih cepat dengan menyediakan layanan finansial yang inovatif. Monit hadir untuk mengembangkan pengalaman perbankan bisnis yang benar-benar terpadu dari awal, sehingga perusahaan dapat fokus pada apa yang benar-benar penting dan dapat tumbuh lebih cepat.
Baca Juga: Bukan Hanya Kredit, Sri Mulyani Minta UMKM Se-ASEAN Maksimalkan 3 Layanan Keuangan Digital Ini...
“Monit hadir supaya setiap bisnis punya kesempatan yang sama untuk mengakses instrumen finansial yang lebih baik,” jelas Rizki dalam keterangan resminya.
Layaknya seperti internet banking, dengan Monit, pengguna dapat membuka akun bisnis, melakukan pembayaran bisnis melalui BI Fast atau real time, seperti pembayaran vendor atau payroll, membuat kartu korporat virtual atau fisik untuk pembayaran vendor luar negeri, hingga pembayaran pajak perusahaan.
Pengguna juga dapat mengajukan pinjaman bisnis kepada mitra yang sudah bekerjasama dengan Monit. Antar muka monit yang sangat mudah digunakan dan dapat diakses melalui web atau mobile app, koneksi ke berbagai sumber dana, seperti bank, payment gateway, POS, dan marketplace, hingga integrasi ke software accounting, menjadikan nilai plus Monit jika dibanding internet banking pada umumnya.
“Dengan Monit, pengguna dapat mempunyai kontrol dan visibilitas yang lebih baik dan menyeluruh terhadap keuangan bisnis,” jelas Rizki.
Baca Juga: Dukung Target Inklusi Keuangan 90% di 2024, OJK Keluarkan Beleid Terbaru
Keamanan data menjadi prioritas utama saat mengembangkan fitur di Monit. Semua password terenkripsi dengan ketat dan semua informasi sensitif terenkripsi menggunakan split-key encryption.
Saat ini Monit.id telah bekerjasama dengan berbagai instansi finansial, seperti bank penerbit kartu, switching, multi finance, dan lainnya, untuk mendukung layanan yang diberikan.
Sejak pertama kali diluncurkan pada Januari 2022, Monit sudah menjaring lebih dari 300 pelanggan bisnis, memproses ratusan milyar pembayaran bisnis per bulan. Ditargetkan tahun ini Monit dapat menambah 1.000 pelanggan baru di tahun 2023.
Pelanggan Monit juga beragam mulai dari Bukalapak, Aice, PNM, Astro, Kitabisa.com dan ratusan usaha lainnya. Monit juga telah menjalin kemitraan strategis dengan bank CIMB Niaga, Artajasa, BNI, BRI, dan Bank UOB.
Rizki menambahkan kedepannya, Monit masih membuka kesempatan untuk berkolaborasi dengan pihak manapun. Terlebih yang berhubungan dengan layanan keuangan, seperti layanan treasuri, peer to peer (P2P) lending, layanan remitansi dalam dan luar negeri, dan lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement