Kebebasan mantan ketua umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, pada 10 April 2023 diprediksi bakal menggerus suara Demokrat. Analisis tersebut disampaikan pengamat politik Citra Institute, Yusak Farchan.
Yusak mengatakan, sebagai mantan ketua umum, Anas memiliki banyak kartu truf. Ia menilai, sewaktu-waktu hal ini bisa digunakan untuk menyerang balik kelompok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Juga: Sebentar Lagi Bebas, PKN Sebut Anas Urbaningrum Bakal Berpidato 5 Menit Bahas Ini, Siap-siap!
Selama ini, sosok Anas lebih banyak dipersepsikan publik sebagai korban politik dari SBY. Dengan kata lain, Anas menjadi semacam korban dari kriminalisasi politik kelompok yang saat itu berkuasa, yaitu SBY.
"Manuver politik Anas usai ke luar dari penjara tentu ditunggu dan akan menjadi perhatian banyak pihak, bukan hanya oleh pendukungnya, tapi juga oleh lawan-lawan politiknya," kata Yusak kepada Republika.co.id, Senin (3/4/2023).
Dalam masa transisi politik ke depan, ia menilai, Anas tidak akan tinggal diam. Jika manuver Anas makin kencang jelang 2024, kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap elektabilitas Partai Demokrat.
Setidaknya, konsentrasi Partai Demokrat dan kelompok SBY akan terpecah untuk selalu melakukan counter terhadap serangan-serangan politik Anas. Kondisi ini yang akan berpotensi merugikan Partai Demokrat.
Secara elektoral, misal, akan membuat mereka menjadi tidak fokus dalam pemenangan pileg dan pilpres. Kemudian, keluarnya Anas dari penjara akan membuat konsolidasi politik kelompoknya menjadi lebih terorganisasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement