Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Moeldoko 16 Kali Kalah Tapi Masih Kekeh Begal Demokrat, Alhamid: Orang Istana Kok Nggak mampu Bikin Partai Baru

Moeldoko 16 Kali Kalah Tapi Masih Kekeh Begal Demokrat, Alhamid: Orang Istana Kok Nggak mampu Bikin Partai Baru Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Upaya Moeldoko mengambil alih Partai Demokrat melalui peninjauan kembali (PK) atas putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) terkait kasus Kongres Luar Biasa (KLB) dinilai sebagai tindakan memalukan.

Ketua Demokrat Jakarta Timur (Jaktim), Muhammad Alhamid, menilai upaya kudeta yang dilakukan Moeldoko untuk merebut Demokrat dari tangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menunjukkan sosok mantan Panglima TNI itu tidak punya wibawa.

Baca Juga: Heboh Moeldoko Ajukan PK untuk Kudeta Demokrat, Menkumham sebagai Tergugat Bereaksi: Kami Tentu Akan Menjawab

"Urat malu KSP Moeldoko ini sudah putus. Dalam setiap persidangan pun sudah keok 16:0, kini mau mengajukan PK atas putusan MA sebelumnya. Dia sudah enggak ada wibawa sekali," kata Alhamid dalam keterangan tertulis, Selasa (4/4/2023). 

Menurut Alhamid, sebagai orang lingkaran Istana seharusnya Moeldoko mampu mendirikan partai baru.

"Oknum penguasa yang tidak tahu malu, mau merebut partai kami, padahal bukan kader, orang biasa saja pada mampu dan percaya diri kok bikin partai baru, masa ini yang lagi berkuasa di Istana enggak mampu bikin partai baru," ujarnya menambahkan. 

Menyikapi PK Moeldoko cs, Alhamid memastikan tim hukum Demokrat Jaktim bersama sejumlah kader telah mendatangi Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) untuk menyerahkan surat permohonan Perlindungan Hukum dan Keadilan kepada Ketua Mahkamah Agung RI.

Baca Juga: AHY Bilang Upaya Moeldoko Kudeta Demokrat Demi Jegal Anies Jadi Capres, Ferdinand Eks Demokrat: Berlebihan!

Ia percaya kebenaran tidak akan pernah bisa dimanipulasi meski upaya PK itu dilakukan orang-orang di lingkaran Istana Kepresidenan. 

"Pemegang kekuasaan tertinggi di negeri ini rakyat Indonesia, bukanlah individu atau sekelompok elite/golongan. Maka, Demokrat bersama rakyat akan terus berjuang untuk mewujudkan perubahan dan perbaikan. Memenangkan Anies Baswedan sebagai capres kami agar keadilan kembali tegak," tegasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: