Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rocky Gerung Ungkap Mahfud MD Masih Punya Nilai Kritis Seperti Masyarakat Sipil, Meski Ada dalam Pemerintahan

Rocky Gerung Ungkap Mahfud MD Masih Punya Nilai Kritis Seperti Masyarakat Sipil, Meski Ada dalam Pemerintahan Kredit Foto: Antara/NTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kalangan akademisi mendukung Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD bongkar transaksi janggal Rp349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Akademisi Rocky Gerung menilai Mahfud MD walaupun berada di dalam pemerintahan, nilai-nilai kritis yang bersangkutan sama seperti masyarakat sipil. 

"Kita bersahabat dalam upaya untuk mengembalikan value di dalam etika dalam politik. Mahfud walaupun di dalam, nilai-nilai kritisnya dia itu sama seperti masyarakat sipil." bebernya.

Baca Juga: Sibuk Ancam Mahfud MD, Ternyata Rumah Arteria Dahlan Pernah Dapat ‘Kiriman’ Bom

"Jadi kemarin saya rumuskan di beberapa teman-teman di Wina Polandia juga, bahwa Mahfud itu semacam keajaiban sejarah politik Indonesia, dari zaman Gus Dur, sudah malang melintang dalam politik tapi bertahan terus, bahkan pernah jadi calon presiden dari masyarakat sipil," beber Rocky Gerung di kanal YouTube, Rocky Gerung Official, Selasa (4/4/2023).

Rocky Gerung juga menyebutkan, Mahfud mungkin mengingat bahwa sejarah politik Indonesia tidak berjalan lurus.

Menurut dia, dukungan akademisi itu salah satunya karena gerakan etik terhadap Menkopolhukam tersebut. 

Ia pun senang dengan gerakan akademisi dalam mendukung Mahfud MD bongkar transaksi janggal Rp349 triliun di Kemenkeu. 

Pasalnya, kalangan akademisi itu menganggap bahwa mereka mesti berpolitik secara etik. 

"Akhirnya mereka (Akademisi, red) mulai berani untuk mengatakan walaupun Mahfud itu ada di dalam tetapi bayangan etiknya itu ada di luar," beber Rocky Gerung.

Menurut dia, Mahfud MD sebetulnya memberikan semacam sinyal di dalam di dalam kekuasaan bahwa tetap ada orang yang bisa menimbulkan cahaya etik. 

"Hal yang dulu justru saya inginkan datang dari Sri Mulyani tapi nggak terjadi," tegasnya.

"Kan dulu berkali-kali selama 2-3 tahun ini, kita ucapkan melalui FNN, ada dua tokoh yang etikanya itu masih bisa diharapkan untuk membekali bangsa ini melalui perjalanan politik yang berbasis nilai, satu Sri Mulyani dan kedua Mahfud, tiba-tiba berdua berselisih sebetulnya kan. Dan kelihatan bahwa Mahfud moralnya lebih tinggi dan Mahfud berani untuk menantang, bahkan mereka yang sok koboi-koboi di DPR akhirnya takut juga tuh," jelasnya.

Baca Juga: Dapat Sorotan saat Rapat dengan Mahfud MD di DPR, Arteria Dahlan Dinyatakan 'Hilang' dari Kampus Ini, Ada Apa?

Dia menilai, apa yang terjadi itu merupakan pertarungan etika yang basisnya kepentingan politik. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: