Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demokrat Bilang Wajar Saja Indonesia Kini Punya Banyak Masalah: Pembantu Jokowi Sibuk Begal Partai!

Demokrat Bilang Wajar Saja Indonesia Kini Punya Banyak Masalah: Pembantu Jokowi Sibuk Begal Partai! Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menilai wajar jika persoalan di Indonesia semakin banyak seiring pergantian kepemimpinan. Dia menilai, hal tersebut terjadi karena para pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sibuk melakukan pembegalan partai.

"Rakyat makin susah. Yang miskin tak berkurang. Pengangguran merajalela. THR PNS pun dipotong setengah. Honorer pun tak dapat THR. Karena pembantu presiden sibuk begal partai yang bukan urusannya," kata Herzaky dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/4/2023).

Baca Juga: Elite Demokrat Ungkap Pengajuan PK dari Moeldoko Sengaja Agar Bisa Jegal Anies Baswedan Maju dalam Pilpres 2024

Hal tersebut diungkap seiring dengan proses Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko atas Partai Demokrat ke Mahkamah Agung awal Maret lalu.

"Tak pernah menjadi anggota, tak pernah berjuang bersama Demokrat, lalu tak merasa aneh dan tak merasa malu didaulat jadi ketua umum abal-abal dalam kongres melanggar hukum yang dibuat oleh segelintir begal pecatan Demokrat?" kata dia.

Herzaky mengaku aneh dengan sikap Moeldoko. Pasalnya, pengajuan Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat tidak berangkat dari keluarga besar pengurus partai.

Baca Juga: 'Herzaky Anak Kemarin Sore', Kubu Anas Tantang Partai Demokrat AHY Debat Terbuka

"Mau jadi Ketua RT, tapi bukan warga setempat, tidak punya rumah di RT itu, tidak pernah tinggal di RT tersebut, dengan alasan satu dua mantan warga RT tersebut mengajaknya jadi Ketua RT? Ah, masak kelas KSP Moeldoko di pemerintahan ini turun derajat kalah-kalah dibandingkan pemahaman seorang ketua RT?" jelasnya.

Herzaky menilai Moeldoko telah melakukan upaya hukum yang tidak berdasar pada moral. Dia juga menyebut upaya yang dilakukan Moeldoko di luar kepantasan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: