Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ribuan Pemukim Israel Pimpinan Menteri Ekstremis Kuasai Pos Ilegal, Sebabkan 200 Warga Palestina Luka

Ribuan Pemukim Israel Pimpinan Menteri Ekstremis Kuasai Pos Ilegal, Sebabkan 200 Warga Palestina Luka Kredit Foto: Reuters/Ronen Zvulun

Pos Avitar didirikan oleh salah satu kelompok tersebut pada 2013 dan dihancurkan serta dibangun kembali beberapa kali, antara tahun itu hingga Juli 2021, ketika pemukim terakhir digusur. Selama bertahun-tahun, pos terdepan tersebut memicu bentrokan sengit antara tentara Israel dan warga Palestina dari kota terdekat Beita, yang mana 12 warga Palestina dilaporkan tewas.

Menteri ekstremis sayap kanan, termasuk Ben-Gvir dan Smotrich, berada di garis depan tuntutan perluasan pemukiman. Bulan lalu, Knesset membuka jalan bagi para pemukim kembali ke empat pemukiman di Tepi Barat yang diduduki.

Badan legislatif nasional unikameral (sistem satu kamar) Israel atau Knesset disebut mengubah undang-undang tahun 2005 yang memerintahkan evakuasi mereka. Langkah tersebut dikutuk oleh para pemimpin Palestina dan Uni Eropa.

Pada Februari, Israel memberikan pengakuan surut kepada delapan pos ilegal Tepi Barat, yang juga dikutuk oleh organisasi internasional. Ghassan Daghlas, yang bertanggung jawab di Kepresidenan Palestina untuk masalah pemukiman di Tepi Barat utara, mengatakan pawai pemukim bertujuan melegitimasi pencurian dan penjarahan tanah Palestina demi pemukiman Israel.

“Kami menghadapi pertempuran permukiman baru dengan pemerintah Israel sayap kanan ekstrem ini. Jika kebijakan mereka tidak ditanggapi dengan tanggapan rakyat Palestina dan internasional yang kuat, mereka akan mengaktifkan kembali permukiman di Tepi Barat utara dan membangun kembali permukiman yang dievakuasi di 2005,” kata dia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: