Tak Terduga dan Tiba-Tiba, Warren Buffett Jual Cepat Saham Perusahaan Taiwan Ini, Ternyata Ada Alasan di Baliknya!
Miliarder investor kawakan Warren Buffett melakukan sesuatu yang tidak biasa tahun lalu. Pasalnya, raksasa konglomeratnya, Berkshire Hathaway, membeli saham senilai USD4,1 miliar (Rp60 triliun) di Taiwan Semiconductor pada kuartal ketiga tahun 2022.
Ini bukanlah pembelian besar yang tidak sesuai dengan karakter Buffett, melainkan penjualan cepat hampir 90% dari posisi tersebut, yang terjadi hanya beberapa bulan kemudian di kuartal keempat.
Melansir Market Insider di Jakarta, Rabu (12/4/23) Buffett telah membangun sebagian besar kekayaannya sebesar USD110 miliar (Rp1.634 triliun) dengan mengambil pandangan jangka panjang yang sangat panjang tentang saham. Ia juga memegang beberapa perusahaan selama beberapa dekade. Jadi masa penahanan yang hanya beberapa bulan ini adalah hal yang tidak biasa bagi Buffett.
Dalam sebuah wawancara dengan Nikkei Asia pada hari Selasa, Buffett mengatakan meningkatnya ketegangan geopolitik antara China dan Taiwan adalah pertimbangannya dalam penjualan cepat pembuat chip terbesar di dunia itu. China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, yang telah ditolak Taiwan selama beberapa dekade.
Dan ketegangan itu telah meningkat selama setahun terakhir karena lebih banyak tokoh politik AS mengunjungi pulau itu dan bertemu dengan para pemimpinnya untuk menunjukkan solidaritas, yang tidak sebanding dengan sakit kepala Buffett.
Dia memberi tahu Nikkei bahwa Taiwan Semiconductor adalah perusahaan yang dikelola dengan baik, tetapi menurutnya Berkshire Hathaway memiliki tempat yang lebih baik untuk menginvestasikan uangnya. Berkshire memiliki lebih dari USD600 juta (Rp8,9 triliun) di Taiwan Semiconductor pada 31 Desember.
Salah satu tempat itu tampaknya adalah lima besar perusahaan perdagangan Jepang, yang melonjak pada Selasa setelah Buffett menambah sahamnya di Itochu, Marubeni, Mitsubishi, Mitsui, dan Sumitomo. Dia juga mengatakan dia mungkin berinvestasi lebih banyak di ruang angkasa.
"Kelima perusahaan ini tidak hanya merupakan bagian dari Jepang tetapi juga dunia. Mereka sangat mirip dengan Berkshire," kata Buffett kepada Nikkei.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement