Pemudik Jabodetabek Diperkirakan Berjumlah 18,3 Juta Orang, BPTJ Ajak Warga Mudik Lebih Awal
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Robby Kurniawan, mengungkapkan, khusus untuk Jabodetabek, potensi pergerakan pemudik diperkirakan melonjak mencapai 54,31% atau sebanyak 18,3 juta orang (pada 2022 sebesar 14,3 juta pemudik).
Salah satu konsekuensi dari lonjakan jumlah pemudik ini adalah potensi terjadinya penumpukan arus mudik pada satu waktu.
Baca Juga: Jalan Tol Trans Sumatera Siap Dilintasi Pemudik
Oleh karena itu, lanjut Robby, Menteri Perhubungan (Menhub) mengimbau masyarakat yang akan mudik agar memilih waktu dengan bijak untuk menghindari kepadatan volume kendaraan di waktu yang sama.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga mengimbau masyarakat tidak menggunakan sepeda motor untuk mudik dengan alasan keselamatan. Pemudik bisa menggunakan moda transportasi umum dan moda lainnya yang lebih aman atau mengikuti program Mudik Gratis dari Pemerintah dengan menggunakan angkutan umum.
"Kami mengajak semua pihak untuk menyebarluaskan pesan dalam melaksanakan mudik dengan selamat, aman, nyaman, lancar, dan sehat, serta mengajak bersama-sama agar melakukan mudik lebih awal dengan menggunakan transportasi umum massal dibandingkan kendaraan pribadi," ujar Robby Kurniawan saat menjadi pembicara kunci Talkshow Hybrid yang bertajuk "Yuk Bestie, Mudik Lebih Awal, Agar Lebih Aman dan Berkesan" yang berlangsung di Terminal Poris Plawad, Tangerang. Rabu (12/4/2023).
Pada kesempatan yang sama, Kasubdit Pendanaan dan Pengawasan Angkutan BPTJ, Ghoefron Koerniawan, memaparkan kesiapan armada selama masa Angkutan Lebaran 2023 di wilayah Jabodetabek.
Total kesiapan armada di 9 Terminal Tipe A wilayah Jabodetabek (Terminal Pulo Gebang; Kampung Rambutan; Kalideres; Tanjung Priok; Bekasi; Baranangsiang; Jatijajar; Pondok Cabe dan Terminal Poris Plawad) sebanyak 389 Perusahaan Otobus (PO) antar kota antar provinsi (AKAP) dengan jumlah 4.967 unit bus. Sedangkan untuk Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) terdiri dari 37 PO dengan 388 unit bus.
"Setiap armada dilakukan ramp check secara berkala oleh petugas setiap harinya untuk memastikan kelaikan armada. Untuk pengecekan kesehatan awak kendaraan oleh Tim Medis secara berkala dan keamanan oleh BKO TNI-Polri. Selain itu, fasilitas ruang tunggu keberangkatan, loket tiket, pengeras suara, keandalan vending machine, kelistrikan dan pasokan air di terminal harus dipastikan memadai," jelas Ghoefron dalam paparannya.
Dari sisi keselamatan, Investigator Senior KNKT Ahmad Wildan menyatakan, terdapat 3 kunci keselamatan angkutan lebaran yaitu kompeten, disiplin, dan jujur. Kompeten maksudnya, memastikan semua pengemudi kompeten dan memahami teknologi kendaraan yang dibawanya serta sistem rem kendaraan yang dibawanya.
Baca Juga: Menhub Budi Cek Kesiapan Pelabuhan Merak dan Ciwandan Hadapi Lonjakan Arus Mudik Lebaran 2023
Disiplin artinya, pastikan semua pengemudi melakukan pemeriksaan kendaraan sebelum berangkat, patuhi semua peraturan perusahaan, peraturan lalu lintas dan jangan melanggar batas kecepatan.
"Jujur artinya, jika sakit jangan mengemudi. Jika lelah, istirahat dan jika mengantuk, berhenti mengemudi dan tidur," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement