Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mahasiswa Indonesia di Sudan Buru-buru Ngungsi ke Lokasi Paling Aman, Duh!

Mahasiswa Indonesia di Sudan Buru-buru Ngungsi ke Lokasi Paling Aman, Duh! Kredit Foto: AP Photo/Ashraf Idris
Warta Ekonomi, Khartoum -

Mahasiswa Indonesia di Sudan terpaksa dipindahkan ke lokasi-lokasi aman demi menghindari bentrok antara tentara militer Sudan dan kelompok paralimiter Pasukan Pendukung Cepat (RSF).

Berdasarkan keterangan Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Muhammadiyah Sudan yang diterima di Jakarta, Minggu (16/4/2023), kobaran api cukup besar terlihat dari daerah sekitar Universitas Internasional Afrika (IUA) Sudan.

Baca Juga: Sudan Chaos! Pertempuran Berkobar Antarblok Militer, Sipil Jadi Korbannya

“Untuk mahasiswa IUA yang di asrama saat ini tengah diungsikan di beberapa lokasi aman di dalam kampus karena bangunan asrama mahasiswi bersebelahan dengan markas paramiliter,” kata PCI Muhammadiyah Sudan.

Beberapa mahasiswi Indonesia yang berada di asrama kampus Khartoum International Institute for Arabic Language (KIIFAL) saat ini telah diungsikan di daerah sekitar Makmuroh atas bantuan seorang pengajar KIIFAL yang tinggal di daerah tersebut.

Beberapa keperluan dan kebutuhan logistik untuk mahasiswi yang mengungsi ini sudah tertangani oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Sudan dan Ikatan Mahasiswa Indonesia IUA yang berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Khartoum.

Pada Sabtu malam waktu setempat masih terdengar dentuman keras dari markas dakwah PCIM Sudan.

Tentara militer Sudan mengimbau warga tidak keluar rumah malam ini karena akan ada penyisiran titik-titik lokasi pasukan RSF melalui udara.

Pertempuran pecah antara tentara Sudan dan pasukan paramiliter RSF di ibu kota Sudan, Khartoum, pada Sabtu pagi waktu setempat karena perebutan kekuasaan.

Menurut kantor berita Anadolu, suara tembakan dan ledakan bom terdengar di dekat markas tentara dan istana kepresidenan.

RSF mengaku sudah menguasai bandara Khartoum dan pangkalan militer Merowe di Sudan utara.

Pertikaian kedua pihak terjadi sejak Kamis ketika tentara Sudan mengatakan bahwa gerakan RSF dilakukan tanpa koordinasi dan ilegal. Perselisihan itu terjadi di tengah usulan pembentukan pemerintah sipil di Sudan.

Sudan mengalami krisis politik sejak Oktober 2021 ketika militer menggulingkan pemerintahan transisi pimpinan Perdana Menteri Abdalla Hamdok.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: