Jerman 'Pensiunkan' Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, Totalnya Sudah 3!
Penutupan tiga PLTN terakhir milik Jerman telah menimbulkan pertanyaan tentang keamanan pasokan energi dan prospek emisi karbon negara tersebut. Jerman berencana menutup semua pembangkit listrik tenaga batu bara pada 2038, dengan putaran pertama penutupan direncanakan pada 2030.
Namun, pada 2022, parlemen Jerman menyetujui undang-undang darurat untuk membuka kembali pembangkit listrik berbahan bakar batu bara guna membantu pembangkit listrik tahun lalu. Dorongan untuk membangun lebih banyak terminal untuk mengimpor gas alam cair juga telah dipercepat sejak perang Ukraina dimulai.
Batu bara menyumbang lebih dari 30 persen pembangkit listrik Jerman pada 2022. Sebanyak 22 persen sumber energinya berasal dari angin.
Pembangkit berbahan bakar gas memasok 13 persen energi. Sementara tenaga surya menyuplai 10 persen. Sisanya berasal tenaga biomassa, nuklir, dan hidroelektrik.
Lembaga kajian energi Ember memperkirakan, Jerman dan Polandia akan menjadi dua produsen listrik berbahan bakar batu bara terbesar di Uni Eropa pada 2030. Mereka akan bertanggung jawab atas lebih dari setengah emisi sektor listrik perhimpunan Benua Biru pada saat itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement