Waduh Gawat! Pengamat Sebut Manuver PKS Bisa Merugikan Koalisi Pengusung Anies Baswedan, Ada Apa?
Pengamat politik, Ujang Komarudin menilai Soliditas Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang telah memberikan otoritas kepada Anies Baswedan menentukan cawapres bisa terganggu, akibat manuver yang gencar dilakukan PKS belakangan ini.
Ujang mengakui cawe-cawe PKS bakal membawa dampak bagi koalisi. Namun dia menganggap hal itu menjadi konsekuensi logis lantaran PKS perlu memiliki posisi tawar (bargain).
“Saya melihat langkah PKS yang menawarkan ke sana-sini bisa mengganggu kesolidan koalisi, namun PKS harus seperti itu. Kalau tidak, akan rugi,” kata Ujang di Jakarta, Kamis (20/4/2023).
PKS gencar mempromosikan sejumlah nama menjadi cawapres untuk Anies. Selain Sandiaga Uno, PKS juga menggadang-gadang Menko Polhukam Mahfud MD untuk menjadi kandidat cawapres. Malahan PKS telah mendatangi Mahfud.
PKS juga bertandang ke markas DPP PPP pada Rabu (19/4/2023) malam. Presiden PKS, Ahmad Syaikhu membantah membahas status Sandiaga Uno yang disebut-sebut bakal merapat ke PPP, dalam pertemuan dengan Plt Ketum PPP Mardiono dan jajaran.
Menurut Ujang, PKS harus bermanuver walaupun berdampak pada soliditas KPP dan bisa menjadi bumerang bagi pencapresan Anies. Alasannya, PKS harus menaikan posisi tawar di tengah situasi yang tidak menguntungkan.
Terbuka kemungkinan Anies bakal menggandeng Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres. Apabila situasi tersebut terjadi maka Nasdem dan Demokrat bakal di atas anging sementara PKS tidak mau sekadar menjadi pelengkap koalisi.
“Berkoalisi itu kan tidak ada makan siang yang gratis, ada matematikanya. Baik dalam power sharing, maupun yang sifatnya finansial,” kata Ujang.
Dia meyakini PKS akan terus bermanuver, mendatangi banyak pihak bahkan menyebut nama-nama potensial untuk diusung menjadi cawapres selama Anies dan KPP belum satu suara menetapkan siapa pendamping eks Gubernur DKI.
“Karena PKS harus dapat bargaining, harus dapat sesuatu agar tidak rugi,” kata Ujang.[]
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement