Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sendu di April 2023, Ternyata Harga CPO Anjlok

Sendu di April 2023, Ternyata Harga CPO Anjlok Kredit Foto: Antara/Makna Zaezar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga rata-rata minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) periode April 2023 tercatat Rp11.662/kg. Nilai ini menurun Rp892/kg atau sekitar 7,1% secara MoM dan turun Rp4.772/kg atau sekitar 29% secara YoY.

Terkoreksinya harga CPO tersebut dipicu oleh melemahnya minyak saingannya serta ekspektasi ekspor yang lesu turut membebani. Lesunya ekspor kemungkinan karena pembelian besar-besaran pada bulan sebelumnya oleh negara-negara importir, seperti India dan China. 

Baca Juga: Penjualan CPO Austindo Menurun di Kuartal I-2023

"Minat jual masih bertahan hari ini, karena minyak nabati saingan secara fisik diperdagangkan lebih rendah dibandingkan kelapa sawit," kata seorang pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur, dikutip dari Reuters.

Penurunan harga minyak kelapa sawit juga dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lain dikarenakan persaingan untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.

Berdasarkan data yang dirangkum dari beberapa sumber, diketahui harga minyak kedelai juga turut mengalami penurunan. Lantaran, produksi kedelai di Argentina turun ke level terendah dalam 23 tahun, lebih kecil dari perkiraan sebelumnya. 

Terkait Harga Referensi (HR) CPO penetapan Bea Keluar BPDPKS untuk periode 16–30 April 2023 adalah USD932,69/MT. Nilai ini meningkat sebesar USD34,40 atau 3,83% dari periode 1–15 April 2023 yang tercatat USD898,29/MT.

Merujuk pada PMK untuk periode 16–30 April 2023, pemerintah mengenakan BK CPO sebesar USD124/MT dan PE CPO sebesar USD100/MT.  

Baca Juga: Pemerintah Pangkas Rasio Volume DMO terhadap Kuota Ekspor CPO Menjadi 1:4

Peningkatan HR CPO tersebut dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya adalah peningkatan permintaan CPO seiring dengan membaiknya perekonomian di negara importir utama CPO, yaitu Tiongkok dan India, serta penurunan persediaan CPO di Malaysia.

Faktor-faktor lainnya adalah peningkatan harga minyak nabati lainnya terutama minyak kedelai, kekhawatiran terhadap krisis perbankan, dan rencana pemangkasan produksi minyak mentah dunia oleh negara-negara OPEC mulai Mei hingga akhir tahun 2023.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: