Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Renovasi SLBN A Pajajaran Kota Bandung Rampung, Mensos Risma: Sudah Bisa Ditempati

Renovasi SLBN A Pajajaran Kota Bandung Rampung, Mensos Risma: Sudah Bisa Ditempati Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Bandung -

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meninjau renovasi Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) A Pajajaran, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/5/2023). Sebelumnya, Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan bantuan renovasi bangunan bagi SLBN A Pajajaran Kota Bandung.

Bangunan dengan empat unit seluas 1.247 meter persegi itu merupakan tempat bagi para siswa penyandang disabilitas sensorik netra setingkat sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah atas (SMA) dalam menimba ilmu sehari-hari.

Baca Juga: Momen Mensos Risma Ditanya Siswa SMA Taruna Nusantara Soal Alasan Ibu Kota Negara Pindah ke IKN

Sebelum direnovasi, sejumlah ruang belajar di SLBN A Pajajaran sudah tak layak lagi digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Ada beberapa ruang yang atapnya runtuh, bocor, hingga beberapa ruangan harus disangga menggunakan batang kayu dan bambu untuk mencegah terjadinya keruntuhan bangunan yang lebih parah.

Beberapa unit bangunan yang direnovasi meliputi ruang guru, ruang-ruang kelas, serta ruang information, communication and technology (ICT) atau lab komputer. Dalam kesempatan tersebut, Mensos berkeliling melihat langsung hasil renovasi yang hampir selesai.

"Ini sudah selesai, sambil nunggu administrasinya karena ini bukan uang saya, uangnya negara. Jadi harus ada administrasinya. Sudah biar ditempati dulu. Biar ditempati karena udah ready sebetulnya, nah biar ditempatin dulu, nanti administrasinya menyusul, bareng," kata Mensos Risma usai berkeliling di SLBN A Pajajaran, Kota Bandung, Kamis (4/5/2023) pagi.

Mensos juga sempat menjajal pintu sensorik yang ada di salah satu ruangan di SLBN A Pajajaran. Ia meminta pihak sekolah harus terus mengecek sensornya agar tidak ada siswa yang terjebak di dalam nantinya.

"Ini ada kunci kan? Takutnya baterainya habis, sensornya tidak bisa dibuka ada siswa yang tejebak," ucap Risma.

Risma mendorong pihak sekolah untuk mengasah skill para siswanya. Pasalnya, ia tak ingin nantinya para siswa SLBN A Pajajaran yang sudah lulus tidak memiliki kemandirian. Namun begitu, Risma berharap tidak memaksa para siswa penyandang disabilitas.

"Itu jadi penting karena mereka tidak selamanya sekolah. Mereka akan hadapi dunia nyata. Ini saya lakukan bukan baru jadi menteri, saya mulai sejak jadi wali kota, saya dorong anak-anak. Kalau dia passion-nya apa ya kita arahkan ke situ. Yang paling penting adalah kita tidak memaksa mereka. Jadi kayak anak-anak ini seperti Ibam fisiknya lemah, jadi kalau dia capek dia sakit, yaudah meskipun saat itu saya pengen tampilkan dia di tamu internasional," ungkapnya.

Risma menceritakan, ia memiliki anak asuh bernama Ibam yang merupakan penyandang disabilitas. Ibam memiliki kecerdasan musikal. Ibam sudah banyak diundang di berbagai acara nasional hingga internasional.

Baca Juga: Kunjungan ke SMA Taruna Nusantara, Mensos Risma Dorong Generasi Milenial Tak Mudah Mengeluh

Selain Ibam, di Sentra Pangudi Luhur Kemensos banyak penyandang disabilitas yang memiliki kelebihan. Ada yang pandai menyanyi hingga bermain musik.

Dengan mengasah keterampilan para penyandang disabilitas, Risma berharap mereka tidak selalu mencari uang dengan berprofesi sebagai tukang pijat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: