Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

UMKM Enggak Usah Pusing Soal Hak Paten Lagi, Mebiso Punya Strategi: Mudah, Tak Lebih dari Lima Menit

UMKM Enggak Usah Pusing Soal Hak Paten Lagi, Mebiso Punya Strategi: Mudah, Tak Lebih dari Lima Menit Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Guna permudah hak paten bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur. Perusahaan jasa berbasis digital berteknologi AI yakni, Mebiso.com yang melayani para pelaku UMKM dalam melindungi merek produknya 

Menurut CEO Mebiso.com, Hesti Rosa banyak bermunculan pelaku usaha baru, utamanya di bidang UMKM  hanya fokus dalam melakukan produksi dan pemasaran saja. kebanyakan kata Hesti, mereka tak terpikirkan untuk mendaftarkan merek usahanya padahal, ini merupakan hal yang sangat krusial. 

Baca Juga: Digandrungi Ratusan Ribu Pengunjung, UMKM Sangat Terbantu Festival Semarapura di Klungkung

Berkaca dari tahun sebelumnya kata wanita ini, ada lebih dari 82 ribu permohonan untuk pendaftaran merek, hanya 62 ribu pendaftaran saja yang diterima. Sementara, sisanya ditolak. Tak hanya itu, kesadaran pelaku usaha untuk melakukan pendaftaran merek juga belum maksimal. Berdasarkan data yang dihimpun pada akhir tahun 2022, di wilayah Jawa Timur, dari puluhan ribu UMKM, baru ada 10.953 yang mengajukan pendaftaran merek. 

“Pengecekan merek hanya butuh waktu sebentar, tak lebih dari lima menit. Sehingga, pelaku usaha bisa mendaftarkan mereknya dengan segera. Platform ini mampu mengukur persentase keberhasilan pendaftaran merek, menghindari persamaan nama merek, mengetahui rincian merek pembanding hingga menganalisis strategi pendaftaran merek,” terang Hesti di Surabaya, Jumat (5/5/2023) 

Platform ini, lanjut Hesti, dirancang secara komprehensif untuk mendukung pelaku usaha yang ingin melindungi orisinalitas merek usahanya. Kemudian, mendukung biro jasa dalam meningkatkan efektivitas dan kualitas layanan. 

“Sementara, bagi masyarakat, mampu melindungi tipu daya merek KW (tipuan). Serta, dari sisi pemerintah, mampu mendorong upaya pemerataan perlindungan kekayaan intelektual (KI),” lanjut dia. 

Sebelum diluncurkan, setidaknya sudah lebih dari 54.430 pelaku usaha yang memanfaatkan platform ini untuk melakukan pengecekan merek. Sehingga, mereka bisa melakukan pendaftaran merek lebih cepat. 

Bahkan, sejak tahun 2022, dalam platform ini terdapat lebih dari 1,4 juta data merek. Kemudian, sudah ada lebih dari 6.000 merek terdeteksi setiap bulan. Serta, sudah ada lebih dari 58.440 merek yang sudah terdaftar. 

“Saat melakukan pengecekan, juga tertera potensi keberhasilan saat mendaftarkan merek. Sehingga, pelaku usaha tidak perlu lagi khawatir dan tinggal duduk manis di rumah,” papar dia. 

Tak hanya itu, Hesti menyebut, platform ini juga membantu pelaku usaha untuk menjawab kebutuhan perlindungan merek. Mulai dari tahap pra hingga pasca pendaftaran merek. 

Baca Juga: Bicara Kekuasaan Tertinggi, Anies Baswedan Jawab Kekhawatiran Berhentinya Pembangunan IKN

“Mulai dari memperhitungkan potensi keberhasilan daftar merek, hingga memasang fitur proteksi yang aktif 24 jam dalam satu minggu untuk mendeteksi dan mencegah tindak peniruan merek,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: