Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menghijau 0,24%, Rupiah Hari Ini Perkasa di Level Rp14.717 per Dolar AS

Menghijau 0,24%, Rupiah Hari Ini Perkasa di Level Rp14.717 per Dolar AS Teller Bank Mandiri menunjukkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Bank Mandiri KCP Jakarta DPR, Senin (7/1/2019). Kurs Rupiah terhadap Dolar AS menguat 1,3 persen menjadi Rp14.080. | Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rupiah hari ini lagi-lagi menunjukkan performa yang gemilang. Berdasarkan data RTI Business, diketahui bahwa mata uang Indonesia itu menguat 0,24% dan mendapatkan tambahan 35 poin atas mata uang Amerika Serikat. Dengan demikian, nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini menyentuh angka Rp14.717 per dolar AS.

Selain terhadap mata uang Negeri Paman Sam, mata uang Garuda itu juga sanggup menunjukkan keperkasaannya atas mata uang global. Sebab, merujuk dari sumber yang sama, dikabarkan bahwa rupiah terapresiasi atas dolar Australia (0,35%), euro (0,29%), dan poundsterling (0,27%).

Baca Juga: Terang Benderang, Rupiah Hari Ini Sanggup Unjuk Gigi Atas Dolar AS dan Mata Uang Global

Hal serupa juga terjadi ketika rupiah disandingkan dengan mata uang Asia. Data RTI Business menunjukkan, mata uang Indonesia itu unjuk gigi terhadap delapan mata uang Asia pada perdagangan Kamis, 11 Mei 2023 ini.

Rupiah terpantau menguat atas yuan (0,33%), dolar Hong Kong (0,27%), yen (0,15%), won (0,18%), dan ringgit (0,39%). Selain itu, mata uang Indonesia tersebut juga kokoh atas dolar Singapura (0,31%), baht (0,73%), dan dolar Taiwan (0,64%).

Sebagai informasi tambahan, mengutip dari Antara, analis ICDX, Revandra Aritama, mengungkapkan bahwa keperkasaan rupiah atas dolar AS terjadi di tengah adanya data mengenai turunnya data inflasi Amerika Serikat. Hal tersebut juga berkaitan dengan mengecilnya potensi kenaikan suku bunga The Fed.

Baca Juga: Kompak Meradang, Rupiah Hari Ini Tunduk Atas Dolar AS dan Mata Uang Global

“Lebih karena inflasi AS yang menurun, sehingga market melihat peluang kenaikan suku bunga lebih kecil,” ungkap Revandra seperti dilansir dari Antara, Jakarta, Kamis, 11 Mei 2023.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: