Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan Kebablasan, Dampak Internet Harus Seimbang di Indonesia

Jangan Kebablasan, Dampak Internet Harus Seimbang di Indonesia Kredit Foto: Unsplash/ Christopher Gower
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen Pendidikan di wilayah DKI Jakarta, Banten dan Sekitarnya dengan tema "Cyberbullying: Apa Itu dan Bagaimana Cara Menghentikannya" pada Senin (15/5/2023).

We Are Social dan HootSuit pada awal 2023 mengungkap bahwa pengguna internet di Indonesia terus bertambah dan kini sudah mencapai 212,9 juta atau 77 persen dari total populasi. Namun menurut Survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 juga menyebutkan bahwa dari tiga subindeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian yang memiliki skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019.

Baca Juga: Tak Usah Bersaing Teruskan Era Jokowi, Anies dan Prabowo Mending Jadi Cawapresnya Ganjar Pranowo: Demi Majunya Indonesia

Secara global, indeks kesenjangan kecakapan digital atau (DSGI) Indonesia pada 2021 berada di angka 5,2 yakni ada di peringkat ke-47 dari 134 negara. Sementara data Kemenkominfo menyebut Indeks Literasi Digital Indonesia pada 2021 berada pada angka 3,34 yang ada di level sedang.

Instruktur Yale Communication, Aldy Tri Waahyudi mengatakan, kecakapan digital menjadi salah satu hal penting sebagai bekal saat berkomunikasi dan berinteraksi di media digital. “Kecakapan digitak merupakan kemampuan memahami dan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak untuk kehidupan sehari-hari secara efektif dan bijak,” ungkapnya saat menjadi nara sumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen Pendidikan di DKI Jakarta, Banten dan Sekitarnya pada Senin (15/5/2023).

Lebih jauh kecakapan digital dirasa penting karena akan mempermudah pekerjaan yang awalnya rumit, mempercepat proses yang awalnya membutuhkan waktu lama, memaksimalkan sumber daya dana dan waktu serta meningkatkan produktivitas. Digitalisasi juga membawa banyak hal positif untuk dunia pendidikan, mempermudah komunikasi, akses informasi, media hiburan, termasuk pekerjaan.

Tetapi ia juga mengungkapkan dunia digital ada dampak negatifnya, seperti kecanduan gadget, terancamnya keamanan data, kurangnya interaksi sosial, hingga perilaku cyberbullying. Sehingga dunia digital perlu dimanfaatkan sebaik mungkin, selalu gali dan asah minat potensi yang ada di dalam diri serta berlatih mengupgrade diri agar tidak tertinggal dari yang lain.

Baca Juga: Macam Petrusnya Jokowi, Isu Penembakan Habib Bahar Disoroti: Keamanan Makin Suram, Rezim New Orba...

Nara sumber lainnya, Pengurus RTIK Jawa Barat, Ginna Desiana mengungkapkan, pemahaman akan budaya bermedia digital tak kalah pentingnya dari kecakapan digital. Di mana sebagai warga negara Indonesia harus menjadikan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital dan karakter  dalam berinteraksi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: