Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Relawan Ganjar Pranowo Mainkan Isu Rasisme, Loyalis Anies Baswedan Blak-blakan: Mereka Takut Anies Menang Satu Putaran!

Relawan Ganjar Pranowo Mainkan Isu Rasisme, Loyalis Anies Baswedan Blak-blakan: Mereka Takut Anies Menang Satu Putaran! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Komando Menangkan Anies Baswedan, Saeful Zaman angkat suara soal Ketua Umum Relawan Ganjar Pranowo (RGP) La Ode Umar Bonte yang disebut buat pernyataan yang dinilai rasisme untuk menyerang Anies Baswedan.

Menurut Saeful, kubu lawan mulai mencari celah yang bisa dimanfaatkan untuk menjatuhkan seorang Anies Baswedan.

“Lawan politik Anies mencari celah untuk didegradasi, bahaya kalau Anies terus muncul dan diketahui prestasinya, maka Ganjar dan Prabowo bisa selesai satu putaran kalah,” ujar Saeful melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Selasa (16/5/23).

Baca Juga: Geger! Nilai Ganjar Tak Bisa Selesaikan Masalah Selama Memimpin Dua Periode, Warga Jawa Tengah Ini Pilih Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden

Sayangnya, lanjut Saeful, upaya mencari apa yang menjadi “cacat” dari Anies sulit ditemukan oleh Umar Bonte.

Akhirnya cara menyudutkan dengan pendekatan rasisme pun dilakukan, dalam hal ini menyebut Anies bukan putra asli Indonesia karena punya darah arab.

“Kemudian dicari terus, tapi nggak ketemu, akhirnya pakai pendekatan rasis saja, keturunan arab,” jelasnya.

Saeful juga mengungkapkan apa yang dilontarkan oleh pentolan relawan Ganjar Pranowo tersebut adalah bahasa ketakutan.

“Ini artinya bahasa ketakutan yang luar biasa dari Umar Bonte,” ujar Saeful di kanal Youtubenya, dikutip Minggu (14/5/23).

Bagi Saeful, Umar Bonte hanya menunjukkan ketakutan lewat narasi rasisme yang dilontarkan dari mulutnya.

Baca Juga: Untung Belum Tentu, Generasi Mendatang Harus Tanggung Warisan Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kebanggaan Jokowi!

Ketakutan tersebut, lanjut Saeful, adalah kekhawatiran Umar Bonte dengan makin banyaknya masyarakat yang tahu siapa sosok Anies Baswedan.

“Ini dia ngeri lihat gelombang perubahan di Indonesia dari Aceh sampai Papua, dari Muda maupun tua, makin melihat bahwa Anies Baswedan adalah pemimpin yang mesti dipilih,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, Umar Bonte buat publik geram dengan pernyataan yang dinilai rasisme kepada Anies Baswedan.

Dalam video yang tersebar luas di media sosial, Umar Bonte blak-blakan menyebut Anies tak bisa dibiarkan jadi presiden karena bukan putra Asli Indonesia (Keturunan Arab).

“Bangsa ini sudah memberikan ruang yang begitu besar kepada Anies Baswedan, sudah diberi kesempatan untuk menjadi menteri, pernah diberi kesempatan untuk menjadi gubernur, itu cukup dalam pentas politik tanah air, tapi kalau sampai meminta ingin jadi ini terlalu berlebihan. Biarkanlah putra putra bangsa Indonesia sendiri yang menjadi presiden republik Indonesia. Saya setuju Anda lahir dan besar di sini, tapi Belanda menjajah republik Indonesia selama 350 tahun, mereka memiliki anak cucu dan lahir di sini,” ujar Bonte dalam video viral tersebut.

Baca Juga: Anies Baswedan Tak Pedulikan Warga Minoritas di DKI Jakarta? Pendeta Blak-blakan Bongkar Habis: Dia Betul-betul...

“Mereka tetap saja penjajah dan tetap saja bukan bangsa Indonesia, Belanda juga datang di Indonesia mengaku jadi pahlawan, ingin menyelamatkan ekonomi bangsa Indonesia, tetapi mereka tetap saja bukan putra putra asli bangsa Indonesia,” ujarnya.

“Karena itu saya meminta kepada seluruh pemuda Indonesia seluruh bangsa Indonesia, seluruh rakyat Indonesia berilah kesempatan terbaik untuk memimpin bangsa ini dari putra bangsamu sendiri, Prabowo oke, Ganjar Pranowo oke,”

Berkilah Tak Lakukan Rasisme

Habis dihujat usai videonya viral, Bonte mengklaim dirinya tak lakukan tindakan rasis. Ia malah menyebut videonya tersebut mengajak agar Pilpres 2024 dijauhkan dari unsur rasis.

Baca Juga: Ogah Dukung Pemimpin yang Suka Nonton Video Porno, Organ Sayap PPP Tolak Dukung Ganjar Pranowo

"Jadi video yang beredar itu tidak pernah kita bermaksud untuk rasis. Jadi justru kita ingin mengingatkan bahwa dalam pentas politik ke depan tidak boleh mengangkat isu rasis, menghina, atau menggerakan orang dalam potensi dirinya. Boleh-boleh saja kita menjadi presiden, menjadi apa itu boleh-boleh saja, tetapi pilihan politik saya bisa saja kemukakan seperti itu," kata Umar Bonte dikutip dari laman detikcom, Selasa (16/5/23).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: