Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dipercaya Aman, Kantor Pemerintah Termasuk BPOM Konsumsi AMDK Galon

Dipercaya Aman, Kantor Pemerintah Termasuk BPOM Konsumsi AMDK Galon Kredit Foto: Ferry Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Air minum dalam kemasan (AMDK) galon guna ulang hingga kini masih dinilai produk air minum yang paling aman untuk dikonsumsi. Terpantau, kantor-kantor pemerintah juga masih mengandalkan air galon ini untuk konsumsi air minum sehari-hari para karyawannya. Hal ini menggambarkan isu air galon berbahaya bagi kesehatan yang dihembuskan pihak-pihak tertentu hanyalah bagian dari persaingan usaha saja.

Di lingkungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) misalnya, semua karyawannya mengonsumsi air galon. Untuk pemesanan kebutuhan air galon, itu dilakukan masing-masing unit kerja yang ada di setiap lantai gedung, tak terkecuali pos-pos sekuriti yang ada di lingkungan gedung. Samhudi, salah satu staf sekuriti Kemenkes mengatakan di pos tempat dirinya bertugas dibutuhkan dua air galon setiap minggunya.

Baca Juga: Kampanye Masif Galon Sekali Pakai Ganggu Upaya Pengurangan Sampah Plastik

"Ini untuk kebutuhan air minum empat orang sekuriti yang bertugas di pos ini," ujarnya, dikutip Rabu (24/5/2023).

Dia menyampaikan, semua karyawan yang bekerja di lingkungan Kementerian Kesehatan juga menggunakan air galon untuk kebutuhan minum. "Saya menilai air galon ini merupakan air minum yang paling sehat karena sudah teruji sejak dulu. Kalau minum air yang tidak sehat kan lebih rugi lagi karena takutnya jadi sakit dan biaya yang dikeluarkan jadi lebih besar lagi," ucapnya.

Terpantau, bahkan ada sebuah kedai di dalam lingkungan gedung Kemenkes bernama "Kedai Adjie" yang menjual air galon ini. Adjie, pemilik kedai itu, mengungkapkan bahwa penjualan air galon dari kedainya sekitar 20-30 galon per harinya.

"Saya di sini pribadi dan bukan khusus penyuplai air galon kepada para karyawan Kemenkes. Biasanya kalau airnya sudah habis, para karyawan meminta bantuan kepada para OB (office boy) untuk membeli air galon kepada saya. Namun, ada juga yang membeli dari warung di luar atau memesan langsung dari agen," tukasnya.

Menanggapi isu bahaya kesehatan air galon guna ulang ini, Menteri Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pernah menyampaikan bahwa air kemasan galon guna ulang aman untuk digunakan, baik oleh anak-anak maupun ibu hamil. Menurutnya, isu-isu seputar bahaya kesehatan penggunaan air kemasan air guna ulang yang dihembuskan pihak-pihak tertentu adalah hoax. "(air kemasan galon guna ulang) Aman. Itu (isu bahaya kesehatan air kemasan galon guna ulang) hoax," ujarnya.

Selain Kemenkes, kementerian lainnya yang juga menggunakan air galon untuk kebutuhan air minum para karyawannya adalah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Riyan Eko, seorang staf sekuriti sekaligus sebagai resepsionis di salah satu gedung di Kemenkumham, mengatakan, semua karyawan di lingkungan kementerian ini menggunakan air galon untuk air minum. "Semua karyawan di sini menggunakan air galon," ungkapnya.

Di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polhukam), para karyawannya juga menggunakan air galon. Hal itu disampaikan Narto yang merupakan staf layanan publik Kemenko Polhukam. "Semua karyawan menggunakan air galon, dan setiap departemen mengatur stoknya masing-masing. Saya kira air galon ini adalah air minum yang paling sehat sehingga banyak masyarakat juga yang menggunakannya untuk kebutuhan air minum," katanya.

Kepala Koperasi Kemenko Polhukam, Novi, mengatakan, koperasi selalu menyetok air galon sebanyak 30 galon per hari. "Semua karyawan di sini membeli air galon mereka dari koperasi. Karenanya, kami harus ada stok minimal 30 galon per harinya," tukasnya.

Begitu juga di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), para karyawannya juga mengonsumsi air galon sebagai air minum. Salah seorang petugas cleaning service yang sudah lama bekerja di Kementerian PPPA, Oferius Zega, mengatakan para karyawan biasanya membutuhkan sebanyak 100 air galon per minggunya dan bahkan terkadang lebih dari itu.

"Saya yang selalu mengantarkan air galon itu kepada para karyawan ketika para agennya mengirimkannya ke sini," ujarnya.

Bahkan, di lingkungan lembaga pemerintah non kementerian seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga menggunakan air galon guna ulang sebagai air minum para karyawannya. Sumber orang dalam di lingkungan BPOM mengatakan, semua karyawan di sini menggunakan air galon untuk kebutuhan air minum para karyawan. Untuk pemesanannya, menurut beberapa narsum tersebut, diserahkan kepada masing-masing unit kerja yang ada di lingkungan BPOM.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: