Miliarder AS: Bitcoin Adalah Jawaban untuk Perangi Ancaman Deepfake Akibat AI yang Semakin Masif!
Miliarder AS, Michael Saylor menyebut Bitcoin sebagai jawaban untuk memerangi ancaman keamanan siber dari/oleh kecerdasan buatan, seperti deepfake. Ketua eksekutif MicroStrategy ini mengilustrasikan pandangannya menggunakan akun media sosial yang dibuat oleh robot sebagai contoh.
Menurutnya, miliaran akun palsu berada di balik perang saudara digital di masyarakat saat ini yang menimbulkan kebencian di antara pengguna nyata platform digital.
"Risiko di dunia maya adalah saya dapat memunculkan satu miliar orang palsu, dan saya dapat menciptakan perang saudara dengan membuat Republikan palsu membenci Demokrat palsu, atau Demokrat asli. Demokrat palsu membenci Republikan asli," kata eksekutif teknologi itu saat membahas bagaimana kecerdasan buatan dan teknologi generasi berikutnya lainnya akan membuat deepfake lebih murah dan lebih sulit dideteksi.
Baca Juga: Capres AS Dukung Bitcoin Jadi Bukti Crypto Semakin Diminati, Bakal Terimbas di Tanah Air?
Melansir Coin Telegraph di Jakarta, Senin (29/5/23) menurut Saylor yang memiliki lebih dari 3 juta pengikut Twitter, dia menerima hampir 2.000 pengikut palsu setiap hari.
"Saya benar-benar melihat dalam hitungan satu jam, 1500 akun bot dihapus dari akun saya, dan itu adalah bot. Jadi, kita tidak bisa lagi hidup dengan status quo itu," lanjutnya. Ia yakin solusi untuk deepfake dan masalah kepercayaan digital lainnya terletak pada identitas terdesentralisasi (DID).
Identitas terdesentralisasi adalah identitas independen milik sendiri yang memungkinkan pertukaran data tepercaya. Dengan kata lain, ini adalah cara untuk memverifikasi dan mengontrol identitas online dan informasi pribadi.
"Jika seseorang ingin meluncurkan satu miliar bot Twitter, itu akan menelan biaya satu miliar transaksi. Dengan menggabungkan kekuatan kriptografi dengan kekuatan jaringan kripto yang terdesentralisasi seperti Bitcoin, kita dapat membawa biaya dan konsekuensi ke dunia maya," jelasnya.
Perusahaannya, MicroStrategy adalah salah satu perusahaan yang mengerjakan tanda tangan terenkripsi untuk pengguna sosial dan solusi korporat.
CEO Open AI, Sam Altman, juga mengembangkan teknologi untuk membuktikan kepribadian dengan proyek kriptonya, Worldcoin. Untuk membangun alat identifikasi terdesentralisasi, perusahaan menutup putaran dana USD115 juta (Rp1,7 triliun) minggu lalu.
Demikian pula, protokol lapisan-2 Polygon meluncurkan solusi identitas terdesentralisasi pada bulan Maret. Didukung oleh bukti tanpa pengetahuan (bukti ZK), ia menggunakan teknik kriptografi untuk memungkinkan pengguna memverifikasi identitas mereka secara online tanpa informasi sensitif mereka diteruskan atau berpotensi disimpan dengan pihak ketiga. Produk keluar hampir setahun setelah mengumumkan perkembangannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Advertisement