Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warning Putin Soal 'Bom Kotor' Ternyata Enggak Bercanda, Ukraina Waspada

Warning Putin Soal 'Bom Kotor' Ternyata Enggak Bercanda, Ukraina Waspada Kredit Foto: Reuters/TASS/Sergey Bobylev
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (30/5/2023) telah menghidupkan kembali ancaman "bom kotor". Ini merupakan tanggapan terhadap serangan pesawat nirawak di sebuah bangunan tempat tinggal di Moskow yang diduga dilakukan oleh Ukraina.

“Warga Ukraina perlu memahami bahwa ada ancaman lain juga, misalnya upaya mengganggu pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia atau menggunakan perangkat 'kotor' terkait teknologi nuklir,” kata Putin dalam wawancara dengan Direktur Jenderal Svetlana Chupsheva Badan Inisiatif Strategis menurut The Washington Examiner.

Baca Juga: Respons Serangan Drone Ukraina ke Moskow, Putin: Tanda Jelas Aktivitas Terorisme

"Kami telah membicarakan hal ini lebih dari sekali. Kami tahu apa yang mereka pikirkan," jelas Putin.

Sebelumnya, pasukan Rusia menguasai fasilitas tersebut pada Maret 2022 tak lama setelah Putin melancarkan invasi ilegal ke Ukraina, yang telah menewaskan puluhan ribu orang di kedua sisi dan menolak tuduhan kejahatan perang di tangan pasukan Putin.

"Putin mengaitkan plot semacam itu dengan otoritas Ukraina, mengulangi tuduhan yang sebelumnya dilontarkan oleh pejabat pertahanan Rusia pada bulan Oktober, dan dianggap di seluruh dunia sebagai ancaman eskalasi nuklir Rusia yang terselubung sebagai tanggapan atas serangan balasan jatuhnya Ukraina. Dia memperbarui tuduhan itu beberapa saat setelah membicarakan topik pembalasan atas serangan pesawat nirawak Selasa (30/5/2023) pagi, yang hanya menyebabkan 'kerusakan kecil' tetapi mengejutkan pemerintah Moskow dan elit paramiliter, karena pejabat PBB bergegas menghindari konfrontasi militer untuk menguasai pabrik," lanjut The Washington Examiner

Putin juga mengklaim bahwa Kiev sedang mencoba menghasut Moskow untuk melakukan serangan di masa depan.

"Saya bahkan tidak terlalu khawatir tentang ini karena upaya untuk memicu tanggapan Rusia," katanya.

"Tampaknya, mereka memprovokasi kita untuk menanggapi dengan cara yang sama. Kita harus mempertimbangkan bagaimana melakukan pendekatan ini," ujarnya, menambahkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: