Geger Sosok Vladimir Putin Palsu Muncul di TV, Rusia Kecolongan Hacker?
Presiden Rusia Vladimir Putin muncul dalam kondisi berbeda saat berpidato untuk menyampaikan pesan darurat pada Senin (5/62023). Anehnya, wajah presiden tampak bermasalah.
Alis pemimpin berusia 70 tahun itu tampak menghilang begitu saja seiring dengan perubahan ekspresinya. Kecurigaan sosok palsu Putin pun menguat.
Baca Juga: Mata-Mata Elite Soviet Ternyata Cuma Dongeng, Laporan Ini Kuak Siapa Sebenarnya Vladimir Putin
Pmimpin Rusia yang tampaknya didigitalkan itu menyampaikan "Seruan Darudat Presiden" dengan mengatakan bahwa tentara Ukraina telah memasuki tiga wilayah perbatasan.
Ia kemudian mengumumkan darurat militer dan mendesak para pendengarnya untuk mengungsi jauh. Beberapa stasiun TV dan radio di daerah-daerah tersebut pun menyiarkannya.
Namun seorang pejabat Rusia mengatakan itu sebagai peretasan. Sayangnya pelakunya tidak dapat diidentifikasi.
"Jelas tidak ada alamatnya. Memang benar ada peretasan di beberapa wilayah," kata kepala juru bicara Putin, Dmitry Peskov, menurut kantor berita TASS.
"Secara khusus, saya tahu ada peretasan terhadap Radio Mir dan beberapa jaringan. Sekarang semua ini telah dieliminasi dan dikendalikan," imbuhnya.
Kegelisahan telah meningkat di daerah perbatasan Rusia dalam beberapa minggu terakhir karena kelompok-kelompok kecil militan Rusia bersenjata anti-Putin telah menyerbu penjaga perbatasan sehingga memaksa tanggapan militer yang besar untuk mengusir mereka.
Pesan yang disampaikan oleh Putin palsu melalui televisi dan radio tampaknya memainkan kecemasan ini.
"Warga Rusia, saudara-saudari, hari ini pukul 4 pagi, pasukan Ukraina yang dipersenjatai oleh blok NATO dengan persetujuan dan dukungan Washington menyerbu wilayah-wilayah di wilayah Kursk, Belgorod, dan Bryansk," demikian bunyi pengumuman tersebut, dikutip Business Insider.
Dalam kelanjutannya, Putin diduga memerintahkan mobilisasi massa, sebuah langkah yang pasti akan memicu kekhawatiran luas yang sejauh ini tidak ditanggapi oleh Putin.
Waktu siaran palsu tersebut juga penting karena sumber-sumber Rusia melaporkan peningkatan serangan Ukraina di berbagai posisi di sepanjang garis depan pada Senin.
Satelit AS juga mendeteksi pergerakan dan lebih banyak aktivitas dari pasukan Ukraina, lapor The New York Times.
Hanya waktu yang akan membuktikan apakah pergerakan ini merupakan bagian dari serangan balasan mereka untuk merebut kembali tanah yang telah dicuri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement