Cawe-cawe Presiden Jokowi dalam Pilpres 2024 Dinilai Amien Rais Bentuk Kezaliman Pemimpin: Jokowi Tengah Menggantang Asap!
Ketua Umum Partai Ummat, Amien Rais kembali menyatakan ketidaksukaannya pada sistem pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Jokowi.
Ini ia utarakan saat menjadi keynote speaker dalam diskusi Forum Kajian Strategis dan Advokasi bertema "Tolak Cawe-cawe Jokowi, Tolak Narasi Politik Identitas, Kembalikan Kekuasaan ke Tangan Rakyat" yang tayang di kanal YouTube Refly Harun, yang dilansir Senin (12/06).
"Pilar-pilar demokrasi dirobohkan secara sistematik. DPR, DPD, MPR berhasil dikooptasi nyaris sempurna. Bahkan TNI dan Polri yang seharusnya bersikap netral dan berada di atas semua kelompok dan golongan dijadikan instrumen politik Jokowi untuk melanggengkan kekuasaan yang zalim," tutur Amien Rais.
Amien kemudian membandingkan ambisi Jokowi dengan Soekarno dan Soeharto yang menurut dia mencoba melanggengkan kekuasaan namun gagal.
Mereka berdua kata Amien justru mendapatkan kegagalan dari ambisi tersebut. Amien bahkan menyebut Jokowi tengah menggantang asap.
"Bung Karno dan Pak Harto pernah mencoba melakukannya, tapi menjumpai kegagalan total. Apalagi Jokowi yang ukuran kepemimpinannya jauh lebih kecil dibandingkan Pak Harto maupun Bung Karno. Jadi Jokowi tengah menggantang asap," ucapnya.
Ia kemudian mengajak rakyar menggunakan kekuatan spiritual dan moral untuk menghadapi Pilpres 2024 mendatang. Dan menilai bahwa cawe-cawe yang secara terang-terangan dilakukan oleh Jokowi sangat ngawur.
Baca Juga: Denny Siregar Yakin Presiden Jokowi Tak Akan Mengkhianati PDIP: Dukungan ke Ganjar Sudah Mutlak!
"Marilah kita menggunakan kekuatan spiritual kita, kekuatan moral kita, untuk menghadapi Pilpres di mana Jokowi sudah sangat ngawur cawe-cawe. Inilah saatnya kita kibarkan 'Hayya alal Jihad'. Mengorbankan waktu, harta benda, pemikiran yang kita miliki untuk menghentikan rezim saat ini," beber Amien.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait:
Advertisement