Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waspada Tipu-Tipu Investasi Bodong!

Waspada Tipu-Tipu Investasi Bodong! Kredit Foto: Unsplash/Denise Chan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kalimantan dengan tema "Jangan Mudah Percaya! Waspada Investasi Tipu-Tipu di Ruang Digital" pada Jumat (16/6/2023).

Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital, antara lain, Direktur GIS Bursa Efek Indonesia & Dosen Studi Kelayakan Bisnis UIN SATU, Deny Yudiantoro; Direktur Syburst Corporation, Eko Prasetyo; serta dari Next Generation (NXG) Indonesia, Fikri Andhika Hardiansyah.

Baca Juga: Meningkatkan Produktivitas dengan Memaksimalkan Digital Skill

Di era digital saat ini teknologi bukan hanya memudahkan manusia untuk berkomunikasi dan terhubung dengan banyak orang, melainkan teknologi juga turut mempermudah masyarakat meningkatkan kapasitas secara ekonomi salah satunya berinvestasi secara digital.

"Investasi sangat diperlukan mengingat inflasi yang terjadi terus-menerus, untuk peningkatan kekayaan, dan mengatasi ketidakpastian masa depan," ungkap Direktur GIS Bursa Efek Indonesia & Dosen Studi Kelayakan Bisnis UIN SATU, Deny Yudiantoro, narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di Kalimantan, Jumat (16/6/2023), dalam siaran pers yang diterima di Jakarta.

Pengetahuan akan investasi digital merupakan salah satu bentuk dari kecakapan digital. Dengan memanfaatkan instrumen investasi digital, masyarakat pun bisa memperoleh manfaat di mana penggunaan internet bisa didapat secara maksimal.

Survei We Are Social dan HootSuite pada awal 2023 mengungkapkan bahwa pengguna internet di Indonesia kini mencapai 212,9 juta atau 77 persen dari total penduduk. Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 menyebutkan bahwa dari tiga sub indeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, sub indeks keahlian yang memiliki skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019.

Indeks yang masih harus ditingkatkan tersebut dimaksudkan untuk mengajak masyarakat makin cakap digital, salah satunya agar terhindar dari penipuan termasuk investasi bodong yang sempat marak terjadi. Investasi bodong merupakan investasi di mana seseorang akan diminta sejumlah uang untuk menanamkan modal dalam produk atau bisnis yang sesungguhnya tidak pernah ada.

Untuk itu, diperlukan pengetahuan agar jangan sampai kena tipu-tipu investasi digital, misalnya dengan mempelajari dan memahami dulu produk investasi yang ditawarkan. Lalu jangan mudah tergiur keuntungan, cari testimoni produk sebanyak mungkin, mengeceknya di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga memahami dulu risiko investasi yang akan dilakukan.

Narasumber berikutnya, dari Next Generation (NXG) Indonesia, Fikri Andhika, mengungkapkan, masyarakat harus memahami keamanan digital sebagai sebuah proses untuk memastikan penggunaaan layanan digital baik secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman. "Bukan hanya untuk mengamankan data yang kita miliki, melainkan juga melindungi data pribadi yang bersifat rahasia," paparnya.

Oleh karena itu, terkait investasi digital, pelajari dulu keuntungan dan risikonya, di mana memang memberikan keuntungan dengan likuiditas tinggi dan akses mudah, tetapi tinggi pula risikonya. Ia pun menyarankan agar saat memulai investasi digital, ketahui dulu tujuan investasi dan jenis produk investasi yang sesuai, termasuk mempelajari diversifikasi portofolio.

Baca Juga: Cara Menghemat Pengeluaran di Bisnis Kuliner dengan Digitalisasi Menu, Ternyata Sehebat Ini!

Direktur Syburst Corporation, Eko Prasetyo, menambahkan agar masyarakat mengetahui juga ciri-ciri investasi bodong, seperti menawarkan banyak hadiah dan bonus menarik, memperoleh keuntungan dalam waktu singkat, proses bisnis tidak jelas, hingga pengembalian keuntuntungan macet di tengah-tengah.

Ia pun menyarankan agar saat melakukan investasi tidak fokus pada satu jenis investasi saja, tapi alokasikan dana untuk beberapa jenis investasi sambil mempelajari mana celahnya. "Cek juga perusahaan yang menawarkan investasi melalui OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sebelum berinvestasi," tambahnya.

Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: