Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal Pangsa Minyak Sawit di Pasar Afrika Bagian Utara, Bagaimana Peluangnya?

Mengenal Pangsa Minyak Sawit di Pasar Afrika Bagian Utara, Bagaimana Peluangnya? Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aljazair merupakan salah satu negara di Afrika bagian Utara. Saat ini, pangsa pasar minyak dan lemak di Aljazair masih didominasi oleh minyak kedelai.

Beberapa alasan meningkatnya impor minyak kedelai yang sangat besar, antara lain harga minyak kedelai yang kompetitif di pasar lokal, lantaran minyak kedelai dibebaskan dari bea masuk dan PP, di samping pemerintah juga memberikan subsidi minyak goreng yang dihasilkan dari minyak kedelai.

Baca Juga: Harga Sawit Melesat di Senin Ketiga Juni 2023, Jadi Berapa?

Oleh karena itu, melansir laman InfoSAWIT, tak heran jika minyak nabati yang dominan di pasar Aljajair adalah minyak kedelai, disusul minyak sawit berada di posisi dengan pangsa pasar 20%. Komoditas ini digunakan untuk bahan baku margarin 13%, biskuit dan keju 3%, serta minyak sayur 2,7%.

Pasar minyak ghee pun kini telah didominasi oleh minyak kelapa sawit, hampir semua produk ghee sebanyak 30 ribu ton yang diproduksi di Aljazair berbasis kelapa sawit.

"Meskipun sulit untuk menembus pasar minyak nabati lantaran dominasi minyak kedelai sebagai minyak pilihan konsumen, masih ada peluang bagi olein sawit (minyak goreng sawit) untuk mendapatkan bagian dalam industri minyak goreng," catat Lamyaa El Enany dari Malaysian Palm Oil Council (MPOC).

Sementara itu, budidaya biji-bijian minyak nabati Aljazair tidak berkembang dengan baik, akibat kebijakan pertanian yang diterapkan sebelumnya. Perlu diketahui, produksi minyak kedelai Aljazair tumbuh signifikan sejak 2019, meningkat pesat pada 2020 dan 2021 dibandingkan 2019. 

Baca Juga: Mengenal Sertifikasi Sawit Berkelanjutan yang Diterapkan di Indonesia

Dari segi produksi, catat InfoSAWIT, saat ini, kedelai merupakan minyak yang paling banyak diproduksi dengan panga pasar sebesar 69%, dikuti oleh minyak zaitun sebesar 28,9%.

Sebagian besar minyak nabati komersial diproduksi di dalam negeri dari minyak nabati mentah impor dan disuling secara lokal oleh dua kilang utama, yaitu Enterprise National des Corps Gras (ENCG) dan Cevital Group. Namun demikian, pemenuhan untuk pasokan di dalam negeri masih sangat jauh dari kata cukup. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: