Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diprotes Indonesia dan Malaysia, Perwakilan Parlemen Eropa Datangi Kemenko Perekonomian RI, Ada Apa?

Diprotes Indonesia dan Malaysia, Perwakilan Parlemen Eropa Datangi Kemenko Perekonomian RI, Ada Apa? Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai tindak lanjut dari kunjungan Joint Mission Indonesia dan Malaysia ke Uni Eropa di Brussels, Belgia, pada Mei 2023 lalu, Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian menerima kunjungan Committee for International Trade (INTA) Parlemen Eropa.

Kunjungan tersebut untuk membahas rencana ke depan dari misi bersama, serta mengenai percepatan penyelesaian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dengan target penyelesaian pembahasan substansi pada akhir 2023.

Baca Juga: Melalui Undang-Undang Deforestasi EUDR, Uni Eropa Klaim Perangi Perubahan Iklim

"Percepatan penyelesaian Perundingan IEU-CEPA tergantung dari kesamaan pandangan dan posisi dari kedua pihak, harapannya bahwa implementasi perjanjian ekonomi yang komprehensif ini akan membuka peluang investasi yang lebih luas dan meningkatkan volume perdagangan antarkedua negara," kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dalam pertemuan yang berlangsung pada Senin (19/6/2023), dilansir dari laman resmi Kemenko Perekonomian RI. 

Di sisi lain, Komite Perdagangan Internasional Parlemen Eropa mengapresiasi misi bersama yang dilakukan Indonesia dan Malaysia dalam kerangka Joint Mission yang difasilitasi CPOPC pada akhir Mei lalu.

"Kami menyambut baik pembentukan mekanisme konsultasi atau platform dialog (task force) antara Indonesia, Malaysia, dan Uni Eropa dalam rangka membahas Implementing Guidelines EUDR agar tidak membebani smallholders," kata Chair of INTA Committee MEP Bernd Lange.

Beberapa isu lain yang dibahas juga antara lain terkait sertifikasi halal, digital trade, pengalaman industri farmasi Indonesia di masa pandemi Covid-19, lesson learned upaya ketahanan pangan Indonesia di tengah isu perubahan iklim dan dukungan Uni Eropa untuk tindak lanjut komitmen kerja sama Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) yang diluncurkan negara G7 untuk upaya transisi energi Indonesia, serta diskusi mengenai praktik pengadaan barang dan jasa pemerintah baik di Indonesia maupun Uni Eropa.

Baca Juga: Airlangga Full Senyum! RI Raih US$1 Miliar dari Australia untuk Bangun 673 Faskes Internasional

Turut hadir mendampingi Menko Airlangga dalam pertemuan tersebut, yaitu Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Staf Khusus Menko Perekonomian Bidang Kerja Sama Internasional/Sekjen CPOPC, Direktur Utama BPDPKS, dan Direktur KSIA Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri.

Sementara itu, delegasi Parlemen Eropa terdiri dari Chair of International Trade/INTA Committee MEP Bernd Lange, Vice President of the European Parliament MEP Heidi Hautala, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, dan perwakilan komite INTA lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: