Sementara itu, Sri Mulyani menyebut bahwa Indonesia termasuk negara yang memiliki pertumbuhan terkuat dan persisten tinggi, di tengah banyak negara sudah tidak mampu bertahan menghadapi tekanan pelemahan ekonomi global.
"Indonesia terus-menerus mempertahankan pertumbuhan di atas 5% dalam 6 kuartal terakhir. Di negara lain, mungkin bagus, tapi kemudian mengalami kemerosotan yang cukup tajam pada 2023 ini terutama. Jadi kita lihat memang banyak negara yang sudah tidak mampu bertahan dalam tekanan pelemahan ekonomi dunia dan gejolak ekonomi dunia," imbuhnya.
Baca Juga: Di Depan Negara Maju, Sri Mulyani Tagih Janji Investasi Rp1.500 Triliun untuk Transisi Energi
Menurut Bendahara Negara itu, capaian tersebut cukup positif meski tantangan yang dihadapi ke depan tidak mudah. Maka dari itu, kata dia, optimalisasi APBN tetap difokuskan menahan gejolak dari global.
"Tren pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia memang beragam, tapi Indonesia termasuk negara yang memiliki pertumbuhan terkuat dan cenderung tinggi. Kita lihat Indonesia terus-menerus mempertahankan pertumbuhan di atas 5% dalam 6 kuartal terakhir. Negara lain merosot cukup tajam di 2023," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement