Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alternative Investment: Pengertian, Contoh, Jenis, dan Kegunaan

Alternative Investment: Pengertian, Contoh, Jenis, dan Kegunaan Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Alternative investment atau investasi alternatif adalah aset keuangan yang tidak termasuk dalam salah satu kategori investasi konvensional. Kategori konvensional termasuk saham, obligasi, dan uang tunai. Investasi alternatif dapat mencakup ekuitas swasta atau modal ventura, dana lindung nilai, kontrak berjangka terkelola, seni dan barang antik, komoditas, dan kontrak derivatif. Real estate juga sering digolongkan sebagai alternatif investasi.

Sebagian besar aset investasi alternatif dipegang oleh investor institusional atau terakreditasi, individu bernilai tinggi karena sifatnya yang kompleks, kurangnya regulasi, dan tingkat risikonya. Banyak investasi alternatif memiliki investasi minimum dan struktur biaya yang tinggi, terutama jika dibandingkan dengan reksa dana dan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF).

Baca Juga: Apa Itu After Sales Service?

Investasi ini juga memiliki lebih sedikit peluang untuk mempublikasikan data kinerja yang dapat diverifikasi dan mengiklankan kepada calon investor. Meskipun aset alternatif mungkin memiliki minimum awal yang tinggi dan biaya investasi di muka, biaya transaksi biasanya lebih rendah daripada aset konvensional karena tingkat perputaran yang lebih rendah.

Meskipun tidak melibatkan barang-barang unik seperti koin atau karya seni, investasi alternatif rentan terhadap penipuan dan penipuan investasi karena kurangnya peraturan.

Investasi alternatif seringkali tunduk pada struktur hukum yang kurang jelas dibandingkan investasi konvensional.

Sebagian besar aset alternatif tidak likuid, terutama dibandingkan dengan aset konvensional. Misalnya, investor cenderung merasa jauh lebih sulit menjual sebotol anggur berusia 80 tahun dibandingkan dengan 1.000 saham Apple Inc. karena jumlah pembeli yang terbatas. Investor bahkan mungkin mengalami kesulitan menilai investasi alternatif, karena aset, dan transaksi yang melibatkannya, seringkali jarang terjadi.

Jenis Investasi Alternatif

Perumahan

Real estat sebagai investasi mencakup investasi pada properti fisik atau sekuritas berbasis properti seperti perwalian investasi real estat (REIT), reksa dana real estat, atau platform crowdfunding. Selain apresiasi modal atas aset berwujud, investor berupaya agar pendapatan operasional berpotensi memberikan arus kas yang berkelanjutan dan stabil.

Komoditas

Komoditas adalah bahan baku seperti emas, perak, minyak, atau produk pertanian. Investor dapat berinvestasi dalam barang-barang berwujud ini yang memiliki kegunaan dunia nyata dan seringkali permintaan terus-menerus karena karakteristik yang mendasarinya. Misalnya, harga emas bisa dibilang lebih stabil karena digunakan di berbagai industri.

Tanah pertanian

Perpaduan real estate dan komoditas, investor dapat beralih ke lahan pertanian sebagai investasi alternatif. Selain menuai keuntungan fisik, tanah yang nyata, pemilik pertanian juga dapat menerima hasil tunai yang berkelanjutan jika operasi dan penjualan komoditas menghasilkan hasil yang positif.

Seni dan Koleksi

Beberapa investasi dapat berfungsi ganda sebagai hobi, dengan seni, memorabilia olahraga, memorabilia hiburan, atau barang koleksi lainnya yang bertindak sebagai investasi alternatif. Barang-barang ini mungkin memiliki nilai sejarah atau nilai yang berkembang dari waktu ke waktu karena pihak terkait (yaitu artis, bintang film terkait, atau atlet terkait) menjadi lebih bersejarah.

Cryptocurrency

Bentuk mata uang digital yang muncul, cryptocurrency dipandang sebagai investasi alternatif karena berada di luar lingkup tradisional saham dan obligasi. Meskipun beberapa orang mungkin mengklaim cryptocurrency tidak menawarkan lindung nilai yang kuat terhadap investasi berisiko lainnya, ini dapat memberikan apresiasi modal atau pendapatan pasif karena mempertaruhkan hadiah.

Modal Ventura/Ekuitas Swasta

Mengaburkan garis investasi alternatif, modal ventura, atau ekuitas swasta hanyalah cabang investasi saham yang disempurnakan. Alih-alih memperdagangkan saham perusahaan publik di pasar terbuka, investor dapat mencari jalan alternatif untuk memasukkan modal ke perusahaan swasta atau start-up.

Peer-to-Peer Lending

Berinvestasi dalam pinjaman peer-to-peer berarti memberikan pinjaman kepada individu atau bisnis melalui platform online yang menghubungkan peminjam dengan investor. Pinjaman peer-to-peer mengambil bentuk yang sangat mirip dengan berinvestasi dengan obligasi, meskipun dilakukan di pasar yang lebih pribadi dan seringkali memerlukan transaksi dengan klien yang lebih berisiko (sehingga dengan potensi imbalan yang lebih tinggi).

Beberapa investasi alternatif seperti barang koleksi dan karya seni mungkin tidak menawarkan potongan pajak yang sama dengan investasi tradisional seperti saham dan obligasi.

Cryptocurrency dan aturan pajak aset digital lainnya terus berkembang. Aset digital seperti mata uang virtual, mata uang kripto, stablecoin, dan token yang tidak dapat dipertukarkan dapat menimbulkan transaksi kena pajak saat menjual aset untuk fiat, menukar aset dengan barang atau jasa, atau menukar aset dengan aset digital lainnya.

Selain itu, sementara fluktuasi nilai Dolar AS tidak akan menimbulkan peristiwa kena pajak, fluktuasi nilai aset digital sering kali mengakibatkan keuntungan atau kerugian modal.

Investasi alternatif cenderung memiliki biaya tinggi dan investasi minimum, dibandingkan dengan reksa dana berorientasi ritel dan ETF.

Mereka juga cenderung memiliki biaya transaksi yang lebih rendah, dan lebih sulit untuk mendapatkan data keuangan yang dapat diverifikasi untuk aset ini. Investasi alternatif juga cenderung kurang likuid daripada sekuritas konvensional, yang berarti bahwa mungkin sulit bahkan untuk menilai beberapa sarana yang lebih unik karena diperdagangkan sangat tipis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: