Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luhut Pamer Program Hilirisasi Jokowi Diapresiasi Australia & Papua Nugini

Luhut Pamer Program Hilirisasi Jokowi Diapresiasi Australia & Papua Nugini Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memamerkan Indonesia mendapat apresiasi dan pujian dari Australia dan Papua Nugini atas program hilirisasi mineral mentah yang dijalankan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Luhut bilang meski banyak keraguan dan tantangan yang dialamatkan terhadap program hilirisasi pertambangan Indonesia, nyatanya di setiap kesempatan kunjungan ke beberapa negara mitra dan negara sahabat, program hilirisasi mendapatkan apresiasi dan pujian.

"Seperti halnya juga terjadi pada saat saya mendampingi Presiden Jokowi ke Australia beberapa hari yang lalu, mulai dari Perdana Menteri Anthony Albanese sampai Menteri Industri Australia pun mengakui dan melihat bahwa Indonesia sudah sangat maju perekonomiannya karena tetap teguh dan fokus pada program hilirisasi pertambangan," ungkapnya melalui akun Instagram resminya @luhut.pandjaitan, yang dikutip Minggu (9/7/2023).

Baca Juga: Puji Program Hilirisasi Jokowi, Australia Bakal Ekspor 120 Ribu Ton Lithium ke Indonesia

Apresiasi yang sama juga didapat dari Papua Nugini saat Jokowi dan Luhut melakukan lawatan ke negara tersebut untuk membuka peluang kerja sama ekonomi. Hilirisasi mineral menjadi fokus kerja sama bilateral kedua negara karena Papua Nugini melihat potensi besar program ini untuk mengentaskan kemiskinan di sana.

"Untuk itulah, Presiden Jokowi dan Prime Minister James Marape sepakat membentuk task force untuk menindaklanjuti hal ini," bebernya.

Luhut menjelaskan bahwa mungkin di mata negara-negara maju dan institusi internasional, program hilirisasi mineral Indonesia tidak berarti apa-apa. Namun, bagi saya, ini kebijakan terbaik dari Jokowi yang diberikan untuk generasi penerus bangsa dalam 20 atau bahkan 50 tahun ke depan.

"Ini hilirisasi untuk membawa Indonesia sebagai negara berkembang menjadi negara kaya atau high income country, atau suatu ketika nanti 20 tahun lagi bisa menjadi negara maju," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: