Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor, menekankan pentingnya inflasi sebagai salah satu indikator penentu keberhasilan pembangunan ekonomi, dimana tingkat inflasi yang tinggi akan mengakibatkan daya beli masyarakat menurun.
"Oleh karena itu, upaya pengendalian inflasi yang menjadi tanggung jawab TPIP di tingkat nasional dan TPID di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota, menjadi kunci untuk mencapai tujuan utama pembangunan, yaitu kesejahteraan masyarakat," ujarnya saat pencanangan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Kalimantan 2023 di Banjarbaru, kemarin.
Dia menambahkan, upaya pengendalian inflasi tersebut memerlukan sinergi antara seluruh pihak, terlebih untuk mengantisipasi berbagai tantangan yang dapat memberikan tekanan terhadap kenaikan harga pangan, seperti peningkatan tensi geopolitik dunia maupun risiko El-Nino. Baca Juga: Perkuat Ketahanan Pangan, BI dan TPID Kalsel Hadirkan Inovasi Budidaya Pertanian
Lebih lanjut, Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), I Gusti Ketut Astawa, menyampaikan apresiasinya terhadap Bank Indonesia (BI) atas penyelenggaraan GNPIP Kalimantan dan bentuk kolaborasi yang nyata atas pengendalian inflasi di Kalimantan Selatan.
"Inflasi di Kalimantan Selatan pada bulan Juni 2023 disebut masih terkendali di angka 4,30% secara tahunan, terus menunjukkan penurunan dari bulan Maret 2023. Tren penurunan tersebut dinilai harus terus dipertahankan, salah satunya dengan menjaga inflasi volatile food," jelasnya.
Adapun melalui GNPIP ini, BI bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Selatan (Kalsel) meluncurkan beberapa inovasi budidaya pertanian dari sisi hulu hingga hilir. Inovasi tersebut meliputi, pertama, Gerakan Budidaya dengan model Padi Apung dan penanaman varietas baru Padi Siam Madu. Baca Juga: Mendagri Imbau Daerah dengan Tingkat Inflasi Tinggi Segera Lakukan Pengendalian
Kedua, implementasi smart greenhouse dalam proses pembibitan dan manipulasi klimatologi melalui metode sungkup. Ketiga, hilirisasi pangan dengan melaksanakan capacity building bagi anggota kelompok tani untuk mendukung pengembangan produk turunan, serta on boarding penjualan melalui marketplace.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement