Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kepada Menlu Blinken, Indonesia Minta AS Kawal Perdamaian dan Stabilitas di Indo-Pasifik

Kepada Menlu Blinken, Indonesia Minta AS Kawal Perdamaian dan Stabilitas di Indo-Pasifik Kredit Foto: Kemenlu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia, melalui Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, meminta Amerika Serikat (AS) untuk ikut serta menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik. Hal itu disampaikan Retno di depan Menlu AS, Antony Blinken, dalam pertemuan ASEAN-US Post-Ministerial Conference, di Hotel Shangri-La, Jakarta.

Retno mengatakan, tahun ini, ASEAN mulai mengarusutamakan implementasi AOIP dengan semua mitra, termasuk AS. Pendekatan strategis dan kebiasaan dialog harus selalu dijunjung tinggi oleh ASEAN dan AS.

Baca Juga: Di Depan 18 Negara, Menlu Retno Tegas: Indo-Pasifik Jangan Jadi Medan Perang!

"Kami percaya AS akan terus mendukung sentralitas ASEAN dan memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan. Kolaborasi adalah satu-satunya kompas menuju arsitektur kawasan inklusif," kata Retno, Jumat (14/7/2023).

Retno mengatakan ASEAN terbuka bagi semua negara yang ingin meningkatkan interaksi dengan Indo-Pasifik.

Maka dari itu, lanjut dia, AOIP dibuat sebagai upaya bersama, guna mendorong kerja sama konkret yang bermanfaat bagi rakyat di empat area prioritas, yaitu maritim, konektivitas, SDGs, dan ekonomi.

"Empat area yang melambangkan kepentingan kita bersama dan menyatukan, bukan memecah belah kita. Empat area yang bukan hanya memperkuat ikatan di Indo-Pasifik tapi juga meningkatkan kepercayaan. Oleh karena itu, dukungan AS terhadap AOIP sangat krusial," jelasnya.

Retno menegaskan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Indo-Pasifik menjadi kepentingan, bukan hanya kawasan, tetapi juga dunia. Dia menilai, sebagai mitra strategis komprehensif ASEAN, AS berperan penting mewujudkan hal ini.

"ASEAN ingin AS menjadi net kontributor penting di Indo-Pasifik," tandas Retno.

Lebih lanjut, dalam pertemuan itu, negara-negara ASEAN mengapresiasi komitmen AS untuk meningkatkan kerja sama konkret ASEAN-US Comprehensive Strategic Partnership, termasuk dukungan implementasi AOIP.

Pertemuan menekankan perlunya mengintensifkan kerja sama ekonomi melalui peningkatan interaksi kalangan bisnis, peningkatan kapasitasi UMKM, pembangunan infrastruktur untuk konektivitas, dan kerja sama teknologi digital.

Selain itu, dibahas pula pentingnya kerja sama di bidang perubahan iklim dan transisi energi, termasuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

Terkait isu kawasan, Blinken menegaskan dukungan terhadap sentralitas ASEAN dalam menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan.

Baca Juga: Di Depan Perwakilan ASEAN, Menlu Retno Sentil Uni Eropa Soal EUDR: Kerja Sama Harus Saling Untung!

Negara-negara ASEAN mengundang AS untuk mengaksesi Protokol Trakat SEANFWZ, untuk menciptakan kawasan yang bebas nuklir.

Pertemuan mengadopsi Annex to the Plan of Action of ASEAN-US (2021-2025) yang berisi komitmen kerja sama baru untuk mengimplementasikan Kemitraan Strategis Komprehensif. Fokus kerja samanya adalah maritim, ekonomi, konektivitas, dan SDGs.

Terakhir, dalam pertemuan juga disepakati pembentukan ASEAN-US Center untuk diadopsi pada KTT ASEAN-AS di Jakarta bulan September 2023. Indonesia saat ini adalah negara koordinator hubungan AS dan ASEAN.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: