Strategi Backup Data untuk Menghadapi Ancaman Siber di Indonesia

Seiring meningkatnya regulasi perlindungan data di Indonesia, termasuk Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP), bisnis di Indonesia wajib memastikan sistem backup mereka aman dan patuh terhadap ketentuan hukum.
Edwin Lim, Country Director Fortinet Indonesia, menegaskan bahwa meskipun UU PDP tidak secara spesifik mengatur tentang backup, pengamanan data tetap menjadi aspek krusial. Menurutnya, organisasi harus memastikan bahwa data yang dicadangkan tidak melanggar regulasi dan aman dari akses yang tidak sah.
Dalam menghadapi ancaman siber seperti ransomware dan pelanggaran data, perusahaan harus memiliki strategi backupyang kuat. Edwin menyarankan agar bisnis memilih produk dan solusi backup yang tepat, melakukan pencadangan secara rutin, serta memastikan data dapat dipulihkan dengan baik.
Baca Juga: Pentingnya Keamanan Siber, National Cybersecurity Connect (NCC) 2025 Kembali Digelar
Teknologi seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) dan otomatisasi semakin berperan dalam meningkatkan efisiensi serta keamanan backup data. Dengan pemantauan berbasis AI, perusahaan dapat mendeteksi potensi ancaman lebih dini dan memperkuat sistem perlindungan data.
Otomatisasi juga menjadi langkah penting dalam meminimalkan kesalahan manusia dan memastikan proses backupberjalan secara konsisten. Selain itu, pelatihan dan peningkatan kesadaran keamanan di kalangan karyawan harus dilakukan untuk mendukung penerapan teknologi dalam perlindungan data.
Baca Juga: Kembangkan Cyber Security, Negara Ini Kebanjiran Dana Investasi US$700 Juta dari Microsoft
Edwin menekankan bahwa kolaborasi antara tim IT dan manajemen menjadi faktor utama dalam membangun strategi backup yang efektif. Dukungan dari seluruh level organisasi akan mempercepat implementasi strategi keamanan data dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa perusahaan harus melakukan evaluasi dan audit berkala terhadap sistem backupmereka. Evaluasi ini diperlukan untuk mengidentifikasi potensi kelemahan serta memastikan sistem tetap optimal dalam menghadapi ancaman siber yang terus berkembang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement