Namun, masalahnya, selain belum adanya perubahan paradigma, Indonesia juga tidak memiliki teknologi untuk mengembangkan EBT. Agar tidak bergantung pada teknologi negara asing, ada urgensi untuk mengembangkan teknologi EBT secara mandiri. Pasalnya, kemandirian merupakan salah satu esensi revolusi mental.
"Penguasaan teknologi secara mandiri harus dilakukan melalui pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) anak bangsa dalam peningkatan kapabilitas teknologi (technological capability) EBT," ungkapnya.
Lebih lanjut, Fahmy mengatakan bahwa PT PLN (Persero) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) harus menjalin kerja sama untuk meningkatkan kapasitas SDM dan kapabilitas teknologi EBT.
Upaya ini sesungguhnya merupakan penerapan revolusi mental untuk melakukan perubahan paradigma dan penguasaan teknologi EBT secara mandiri.
Baca Juga: Maksimalkan Potensi EBT Indonesia Jadi Kunci Hadapi Transisi Energi
"Tanpa penerapan revolusi mental mustahil akan terjadi perubahan paradigma untuk migrasi dari energi fosil kotor ke EBT dan penguasaan tekonologi EBT secara mandiri. Mustahil juga tujuan transisi energi untuk mencapai NZE pada 2060 tercapai," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Advertisement