Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fokus Garap Segmen Ultra Mikro, BTPN Syariah Cetak Laba Rp753 Miliar

Fokus Garap Segmen Ultra Mikro, BTPN Syariah Cetak Laba Rp753 Miliar Kredit Foto: BTPN Syariah
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) hingga semester I 2023 berhasil menyalurkan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 12,09 triliun. Pembiayaan tersebut disalurkan perseroan kepada nasabah di segmen ultra mikro. 

Direktur BTPN Syariah, Fachmy Achmad, mengungkapkan bahwa hal tersebut dicapai BTPN Syariah karena terus fokus melayani masyarakat inklusi, terutama dalam memberikan akses keuangan berupa pembiayaan bagi para perempuan pelaku ekonomi yang masuk dalam kelompok unbankable (tak tersentuh layanan keuangan profesional). 

“Selama lebih dari satu dekade, Bank BTPN Syariah telah menjalankan model bisnis yang sudah didesain untuk memberikan kesempatan tumbuh dan memenuhi berbagai kebutuhan bagi masyarakat inklusi,” ujar Fachmy, di Jakarta, Kamis (20/7/20230). 

Baca Juga: Berikan Pembiayaan Tanpa Jaminan ke Ibu-ibu Prasejahtera, BTPN Syariah Raup Berkahnya

BTPN Syariah pun mampu mencetak laba bersih setelah pajak mencapai Rp753 Miliar sepanjang Januari hingga Juni 2023. Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan juga masih berada di posisi yang kuat pada level 46,72%, di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah. 

Kemudian, dana pihak ketiga (DPK) juga masih terjaga di level efisien sebesar Rp 12,38 triliun dan total aset BTPN Syariah tercatat Rp 21,26 triliun. Adapun 

Namun begitu, BTPN Syariah di semester pertama tahun ini menyadari bahwa hingga saat ini,  pemulihan kondisi ekonomi nasabah di segmen ultra mikro masih terus berjalan, terutama adaptasi terhadap kondisi eksternal.  Sehingga perlu bagi Bank untuk melakukan penyesuaian demi mengembalikan perilaku efektif nasabah untuk membangun empat perilaku unggul yang selama ini menjadi kunci sukses berjalan nya model bisnis bank yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras dan Saling Bantu (BDKS).
“Bank menyadari perlu waktu untuk mengembalikan kebiasaan nasabah ultra mikro ini karena selama masa pandemi, Bank memprioritaskan keselamatan dan kesehatan nasabah, yang secara langsung berdampak dalam perilaku nasabah.,” jelas Fachmy.

Baca Juga: Kisah Perjuangan Ibu-ibu Kendari Ini Jadi Bukti Nyata Kehadiran BTPN Syariah Melayani Keluarga Prasejahtera Produktif
Dalam menjawab kondisi tersebut, lanjut Fachmy, tentunya Bank melakukan berbagai kebijakan salah satunya dengan memberikan apresiasi bagi nasabah-nasabah yang disiplin dalam melakukan pertemuan rutin sentra (PRS) dengan berbagai program menarik. 

Di sisi lain, Bank tetap berkomitmen untuk membuka akses yang lebih luas lagi kepada masyarakat inklusi, salah satunya akses pengetahuan melalui program pendampingan yang dinamakan Daya. 

Pada program ini, Bank memberikan pendampingan yang inovatif menggunakan digital kepada semua orang, salah satunya melalui kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia. 

“Dalam hal ini, mahasiswa dapat terlibat aktif dalam pemberdayaan masyarakat inklusi. Program ini telah mampu melibatkan ratusan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi seluruh Indonesia untuk menjadi Fasilitator Daya,” terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: