Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Roadmap ODOL Diminta Perhatikan Persoalan Jembatan Timbang

Roadmap ODOL Diminta Perhatikan Persoalan Jembatan Timbang Kredit Foto: Kementerian PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jembatan timbang merupakan salah satu permasalahan yang perlu masuk dalam bahasan roadmap Zero Overdimension Overloaded (ODOL). Kesiapan infrastuktur tersebut menjadi poin penting dalam penerapan Zero ODOL yang baik dan benar.

Permasalahan klasik yang kerap menghantui persoalan terkait ODOL adalah pungutan liar di jembatan timbang. Hasil Kajian "Zero ODOL – Membangun Kebijakan Transportasi Darat yang Efektif di Indonesia" yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada, mendapati sejumlah masalah yang dimliki jembatan timbang, di antaranya adalah geometrik akses jembatan dan kapasitas alat timbang terbatas.

Baca Juga: Dosen Teknik Sipil Unpar: Truk ODOL Bukan Penyebab Utama Kerusakan Jalan

Masalah lainnya adalah ketersediaan gudang bagi truk-truk obesitas untuk menyimpan barang bawaan mereka apabila menyalahi aturan. Persoalannya, jika ternyata muatannya adalah barang yang mudah busuk atau berumur pendek maka harus ada tempat penyimpanan yang memadai agar tidak terjadi kerugian.

Kalau pun berumur panjang, kapasitas penyimpanan gudang juga akan tetap menjadi masalah belum tentu logistik yang ditinggalkan akan diambil oleh pemilik barang. Belum lagi pungli yang merugikan para sopir truk. Hingga kini sejumlah masalah itu masih belum menemukan solusi.

Sebagian jembatan timbang di daerah saat ini juga belum sepenuhnya beroperasi atau bahkan ada yang terbengkalai. Berdasarkan data 2021, jembatan timbang yang beroperasi hanya sekitar 88 dari total 134 yang ada. Masalah yang ada tampaknya membuat para sopir truk enggan masuk ke jembatan timbang.

Keresahan akan jembatan timbang juga telah disampaikan para anggota Komisi V DPR RI. Para legislator menyinggung ketidaksiapan infrastruktur di tengah niatan pemerintah untuk menerapkan kebijakan Zero ODOL.

"Soal ODOL ini ada jembatan timbang yang penuh dengan masalah. Itu kalau distop karena melebihi timbangan lalu mau dibongkar ke mana?" kata Anggota DPR fraksi PAN, Bakri.

Anggota fraksi PPP, Muhammad Aras, mengatakan jembatan timbang yang tidak berfungsi maksimal membuat truk ODOL melintas di jalan-jalan daerah. Alhasil, truk terpaksa tidak bisa memasuki jembatan timbang karena akan menimbulkan kemacetan apabila dipaksakan melintas.

"Dan kalau mereka paksakan untuk masuk jembatan timbang, maka dia akan macet total dan mereka akan demo," katanya.

Legislator Fraksi Gerindra, Eddy Santana, menyoroti ketersediaan gudang penyimpanan di jembatan timbang. Dia mengatakan para sopir angkutan logistik akan kesulitan apabila diharuskan membongkar muatan tanpa disediakan gudang penyimpan.

"Kalau lebih muatan, itu kan perlu gudang untuk penyimpanannya. Dan gudang-gudang itu saya lihat belum tersedia di jembatan-jembatan timbang kita," katanya.

Baca Juga: Lawatan ke Tokyo, Menperin Ungkap Pabrik Truk Isuzu Bakal Pindah ke Indonesia

Keberadaan gudang juga dibutuhkan oleh para pengangkut logistik. Salah satu jembatan timbang di Purwakarta misalnya, memiliki area yang kecil dan hanya mampu untuk memarkir tiga truk saja. 

Tentu, akan menjadi masalah apabila ada puluhan truk yang terjaring ODOL di jembatan timbang ini. Fasilitas itu tidak akan memiliki tempat untuk menampung puluhan angkutan logistik tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: