Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

MNC Energy Berhasil Tingkatkan Perolehan Laba Hingga 47,61% pada Semester I Tahun 2023!

MNC Energy Berhasil Tingkatkan Perolehan Laba Hingga 47,61% pada Semester I Tahun 2023! Kredit Foto: Dok. MNC Group
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) baru saja merilis laporan keuangan perusahaan untuk periode enam bulan pertama tahun 2023. Berdasarkan laporan tersebut, diketahui bahwa MNC Energy berhasil menghimpun keuntungan sebesar US$15,58 juta atau setara dengan Rp234,29 miliar (asumsi kurs sebesar Rp15.032 per dolar AS). Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, terlihat ada kenaikan sebesar 47,61%.

Meningkatnya laba perusahaan tidak dapat dilepaskan dari melambungnya besaran pendapatan usaha. Sebab, pada kuartal pertama tahun 2023, pendapatan MNC Energy berada di angka US$49,67 juta atau setara dengan Rp734,60 miliar. Nominal tersebut menunjukkan adanya kenaikan sebesar 22,96%.

Baca Juga: Pendapatan Meninggi, Laba Siloam Hospital Meroket 133,6% pada Kuartal II Tahun Ini!

Mengingat salah satu perusahaan Hary Tanoesoedibjo itu adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan investasi sektor energi, tidak mengherankan jika segmen pertambangan dan perdagangan industri melalui ekspor menjadi penyumbang pendapatan tertinggi. Merujuk dari sumber yang sama, dilaporkan bahwa segmen tersebut berkontribusi US$31,31 juta pada paruh pertama tahun 2023.

Sementara itu, sepanjang enam bulan pertama tahun ini, beban langsung yang harus ditanggung oleh MNC Energy juga terpantau menanjak. MNC Energy dikabarkan telah menggelontorkan US$15,46 juta yang sebagian besarnya, yakni sebesar US$13,58 juta dipakai untuk membiayai produksi batu bara.

Baca Juga: Laba Adhi Commuter Properti Terpangkas Jadi Rp20,70 Miliar, Apa Pemicunya?

Sebagai informasi tambahan, MNC Energy diketahui mempunyai aset senilai US$202,70 juta yang terdiri atas aset lancar senilai US$29,26 juta dan aset tidak lancar senilai US$173,44 juta. Adapun liabilitas dan ekuitas perusahaan masing-masing berada di angka US$108,74 juta dan US$93,96 juta. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: