Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Miliarder Oligarki Rusia Marah Besar Rumah Keluarganya Digeledah Inggris dengan Surat Palsu!

Miliarder Oligarki Rusia Marah Besar Rumah Keluarganya Digeledah Inggris dengan Surat Palsu! Kredit Foto: Twitter/Forbes Tech
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder oligarki Rusia Mikhail Fridman mengatakan kepada Pengadilan Tinggi London bahwa Badan Kejahatan Nasional Inggris (NCA) menggerebek rumah keluarganya dengan surat perintah penggeledahan yang diperoleh secara tidak sah berdasarkan "kompromat klasik".

Pengacara oligarki yang terkena sanksi mengatakan surat perintah itu didasarkan pada tuduhan palsu, termasuk klaim bahwa dia mendanai kejahatan terorganisir Rusia, mencuci uang untuk kartel narkoba Kolombia dan terlibat dalam pembunuhan dua jurnalis.

Melansir Reuters di Jakarta, Jumat (28/7/23) "Kompromat" berasal dari kata Rusia yang berarti merusak dan membahayakan informasi yang dikumpulkan untuk digunakan dalam memeras, mendiskreditkan, atau memanipulasi seseorang, seringkali untuk tujuan politik.

Baca Juga: Implementasi CCS dan CCUS Mantapkan Posisi Krusial Migas dalam Era Transisi Energi

Rumah besar Fridman yang bernilai jutaan pound di London digeledah pada bulan Desember atas dugaan konspirasi untuk menghindari sanksi Inggris, konspirasi untuk menipu Kantor Dalam Negeri, konspirasi untuk melakukan sumpah palsu, dan pencucian uang.

Pengacaranya Hugo Keith mengatakan dalam pengajuan pengadilan bahwa NCA sejak itu menghentikan penyelidikannya atas dugaan konspirasi untuk menipu dan melakukan sumpah palsu, serta pencucian uang.

Keith mengatakan penyelidikan atas dugaan konspirasi untuk menghindari sanksi Inggris terkait dengan pinjaman yang dilakukan oleh Alfa Bank kepada asisten eksekutif Fridman terus berlanjut.

Kasus NCA bahwa membayar pinjaman kepada seseorang sebelum sanksi dijatuhkan merupakan penghindaran sanksi secara hukum tidak benar, kata pengacara Fridman.

Fridman sedang mengajukan gugatan hukum terhadap NCA dengan alasan bahwa surat perintah tersebut diperoleh secara tidak sah dan berusaha untuk membatalkannya.

Pria berusia 59 tahun itu dengan tegas menyangkal tuduhan melakukan kesalahan, yang menurut pengacaranya di pengadilan adalah penghinaan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan terhadap seorang pengusaha yang berkarakter baik.

Keith mengatakan dalam pengajuan pengadilan bahwa tuduhan yang berasal dari laporan berusia 15 tahun yang diterbitkan oleh WikiLeaks pada tahun 2012 itu adalah tipikal kompromat klasik, informasi yang merusak dan tidak benar dikumpulkan dan digunakan untuk menciptakan publisitas negatif dan memberikan pengaruh atas subjek.

Cathryn McGahey dari NCA mengatakan dalam pengajuan pengadilan bahwa agensi menerima bahwa kegagalan di pihaknya menyebabkan penggeledahan properti (Fridman) dan penyitaan barang-barang yang melanggar hukum.

Tetapi Fridman berpendapat surat perintah itu juga diperoleh secara tidak sah dengan alasan lain, termasuk bahwa tidak ada dasar yang masuk akal untuk meyakini bahwa dia telah melakukan tindak pidana dan karena petugas media NCA diizinkan memasuki rumahnya berdasarkan surat perintah tersebut.

Kasusnya akan dipertimbangkan pada sidang penuh pada bulan November, Hakim Clive Lewis memutuskan pada hari Kamis.

Fridman, yang kekayaan bersihnya diperkirakan oleh majalah Forbes sebesar USD12,6 miliar (Rp190 triliuln) telah dikenai sanksi Inggris dan Uni Eropa sejak Maret 2022, sebulan setelah Rusia menginvasi Ukraina, atas dugaan hubungannya dengan Kremlin.

Keith mengatakan Fridman saat ini menantang penunjukannya di bawah rezim sanksi Inggris dan Uni Eropa yang menargetkan Rusia atas perang di Ukraina.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: