Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dampak Dahsyat TPPO Bisa Buat Negara Gigit Jari, Kerugiannya Ribuan Triliun!

Dampak Dahsyat TPPO Bisa Buat Negara Gigit Jari, Kerugiannya Ribuan Triliun! Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengungkap kerugian material buntut dari tingginya kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementerian PPPA, Ratna Susianawati, mengungkap bahwa kerugian negara akibat TPPO ditaksir sebesar US$1,6 triliun atau setara dengan Rp33.209 triliun.

Baca Juga: Kementerian PPPA: TPPO Sering Kali Bermodus Magang dan Beasiswa Luar Negeri

"TPPO juga menyebabkan kerugian secara ekonomi, sebagaimana yang dirilis oleh Global Financial Integrity di 2017. Melalui studi yang dilakukan, secara global rata-rata dalam satu tahun, US$1.6 triliun s.d. US$2.2 triliun dihasilkan dari kegiatan kejahatan transnasional termasuk TPPO," kata Ratna dalam sambutannya di acara Hari Dunia Anti Perdagangan Orang 2023, di Kalijodo, Jakarta, Minggu (30/7/2023).

Dia pun menyebut, TPPO masuk ke dalam kategori kejahatan tertinggi dalam menghasilkan aliran dana global. Bahkan, kata Ratna, TPPO menempati peringkat keempat dari 11 kejahatan transnasional tertinggi.

"Dari 11 kejahatan transnasional tertinggi dalam menghasilkan aliran dana global, harta kekayaan yang dihasilkan kejahatan TPPO merupakan peringkat ke-4 dan diperkirakan mencapai US$150.2 miliar per tahunnya," tegasnya.

Oleh karenanya, Ratna meminta seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan waspada. Pasalnya, kata Ratna, TPPO rentan sekali menimpa para perempuan dan anak-anak.

"Kita perlu untuk lebih waspada mengingat dampak yang ditimbulkan dari perdagangan orang, khususnya terhadap perempuan dan anak, sebagai salah satu segmen masyarakat yang rentan TPPO," tegasnya.

Lebih lanjut, dia menyebut, saat ini Indonesia masih menduduki peringkat kedua dalam pencegahan dan penanganan TPPO. Ratna menyebut Indonesia menjadi salah satu negara asal perdagangan orang terbesar.

"Indonesia menjadi negara asal perdagangan orang tujuan terbesar ke Malaysia, Singapura, Brunei Darusalam, Taiwan, Jepang, Hongkong, Timur Tengah. Salah satu faktor penyebabnya adalah masalah ekonomi atau kemiskinan," katanya.

"Mereka berasal daerah-daerah lain seperti Jawa Timur, Banten, Jawa Barat, dan lain-lain, sebagai akibat tuntutan ekonomi. Jakarta sebagai kota besar dengan kemajuan dan jumlah penduduk yang sangat padat, tentu menjadi sasaran strategis bagi pelaku TPPO," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: