Mantan Apoteker di China Sukses Jadi Miliarder Hanya dengan Jual Masker Kecantikan Seharga Rp45 Ribu
Pendiri merek perawatan kulit China Fuerjia, Zhang Liguo secara resmi telah bergabung dengan jajaran miliarder dunia setelah mendaftarkan perusahaannya di Shenzhen minggu ini.
Tetapi pertumbuhan yang melambat dan persaingan yang ketat masih membayangi perusahaan. Fuerjia membangun kesuksesannya hanya dengan menjual masker wajah seharga USD3 (Rp45 ribu).
Melansir Forbes di Jakarta, Kamis (3/8/23) Zhang (59) membangun kekayaan sebesar USD2,8 miliar (Rp42,5 triliun) berdasarkan 84% kepemilikannya di Fuerjia, menurut perkiraan Forbes.
Perusahaan yang berkantor pusat di kota timur laut Harbin ini berfokus pada perawatan kulit dengan mengumpulkan 2,2 miliar yuan atau USD306 juta (Rp4,6 triliun) dalam penawaran umum perdana di Bursa Efek Shenzhen pada hari Selasa.
Perdagangan bergejolak dan saham Fuerjia melonjak sebanyak 44% pada hari debutnya sebelum anjlok 15% dan mengurangi sebagian besar kenaikan pada hari Rabu. Kepemilikan saham yang besar masih cukup untuk memberi Zhang kekayaan multi-miliar dolar.
Miliarder itu mengumpulkan kekayaannya dengan menjadi salah satu orang pertama yang melihat peluang di pasar produk perawatan kulit. Zhang menghabiskan awal karirnya bekerja sebagai apoteker di sebuah rumah sakit lokal di Heilongjiang, sebuah provinsi di timur laut jauh yang dikenal sebagai penghasil beras.
Dia kemudian bekerja untuk perusahaan farmasi Hapharm Group yang berafiliasi dengan negara, yang juga berkantor pusat di Harbin, sebelum mendirikan perusahaannya sendiri pada tahun 1996.
Pengusaha tersebut awalnya menjual perawatan medis berbasis injeksi untuk berbagai infeksi dan untuk meringankan gejala penyakit seperti pendarahan otak, tetapi memutuskan untuk beralih ke perawatan kulit pada tahun 2012 setelah melihat kebutuhan yang berkembang pesat. Zhang meluncurkan masker wajah pertama perusahaan dua tahun kemudian dengan menggembar-gemborkan manfaat seperti melembabkan dan membantu mempercepat proses penyembuhan kulit.
Secara bersamaan, Zhang membangun jaringan distribusi yang besar untuk menjual maskernya ke industri medis estetika yang sedang booming dan ke rumah sakit swasta di China. Selain itu, ia membuka tokonya sendiri melalui saluran online seperti situs belanja Tmall Alibaba.
Masker wajah seharga USD3 (Rp45 ribu) ini telah membantu Fuerjia menghasilkan USD246 juta (RP3,7 triliun) dalam penjualan tahun lalu, sementara laba bersihnya mencapai USD118 juta (Rp1,7 triliun), menurut prospektusnya. Pada tahun 2021, Zhang meluncurkan lini perawatan kulit baru bernama Huihuxi, tetapi perusahaan tersebut mengatakan dalam prospektusnya bahwa lini perawatan kulit baru tersebut masih dalam tahap awal.
Fuerjia juga menghadapi persaingan sengit dari merek saingan yang dimiliki oleh sesama miliarder, Giant Biogene milik Fan Daidi dan Bloomage Biotechnology milik Zhao Yan yang bersaing untuk mendapatkan perhatian konsumen, terutama melalui platform online termasuk situs e-commerce dan aplikasi video pendek.
Fuerjia mengakui persaingan ketat sebagai faktor risiko utama dalam prospektusnya, ia bahkan menambahkan bahwa pihaknya menghadapi kesulitan yang meningkat dalam menarik pelanggan baru. Perusahaan juga menunjukkan adanya potensi pedoman peraturan baru yang mengatur produksi dan kualitas yang dapat mengakibatkan biaya kepatuhan yang lebih tinggi.
Untuk paruh pertama tahun ini, Fuerjia memperkirakan pendapatan maksimum USD122,5 juta (Rp1,8 triliiun), dan tingkat pertumbuhan hingga 7,7% dari periode yang sama tahun lalu, menandai penurunan yang cukup besar dari pertumbuhan penjualan dua digit beberapa tahun lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement