Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ambil Langkah Menuju Hijau, VKTR Bakal Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Ambil Langkah Menuju Hijau, VKTR Bakal Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin Kredit Foto: Youtube
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), anak perusahaan Bakrie Group, memiliki ambisi untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam mengurangi jejak karbon dan mengubah arah dari pola energi brown (energi fosil) menjadi energi green (energi terbarukan).

Gilarsi W Setijono, CEO VKTR, mengatakan, dalam menghadapi masalah perubahan iklim dan meningkatnya kebutuhan energi, perusahaan VKTR mengambil langkah proaktif dengan melihat potensi energi terbarukan sebagai alternatif yang berkelanjutan.

Salah satu alternatif tersebut adalah PLTA, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.

Baca Juga: Bos VKTR Ungkap Tantangan dalam Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik Indonesia

“Yang menjadi visi kita adalah memang brown to green. Dalam jangka waktu lima tahun mendatang, rencana kita adalah mendirikan pembangkit listrik sebesar 5 gigawatt dengan menggunakan energi angin sebagai basisnya,” jelas Gilarsi, dikutip dari kanal Youtube Dr Indrawan Nugroho pada Jumat (18/8/2023).

Gilarsi menjelaskan bahwa inovasi untuk mengoptimalkan potensi energi angin ini timbul seiring dengan kesadaran perusahaan yang selama 80 tahun terakhir menghasilkan 80% pendapatan dari energi fosil.

Oleh karena itu, ketika perusahaan berusia 100 tahun kelak, VKTR berencana untuk mengalihkan 80% pendapatan yang semula berasal dari sumber daya fosil menuju sektor energi terbarukan. Keputusan tekad ini menjadi dorongan bagi VKTR untuk mengeksplorasi berbagai potensi, termasuk di antaranya potensi dari energi angin.

"Jadi, memang prinsip Bakrie Group ini adalah jika perusahaan memasuki 80 tahun, 80% revenue-nya tuh masih digunakan untuk energi brown, maka 100 tahun kemudian, 80% itu sudah harus green,” terang Gilarsi.

Gilarsi juga menekankan untuk menggunakan jejak karbon seminimal mungkin di smelter VKTR. Hal itu membuktikan bahwa VKTR telah memberikan contoh nyata bagaimana bisnis dapat bertransformasi dari energi fosil ke hijau dengan mengadopsi sumber energi terbarukan.

Baca Juga: Bos VKTR Buka-bukaan: Bus Listrik Bisa Kurangi 300.000 Ton Emisi Karbon

“Mengenai energi terbarukan, saya akan berusaha mempersyaratkan untuk tidak atau sesedikit mungkin menggunakan carbon foodprint di smelter. Makanya, kita lagi belajar angin karena angin itu relatif cepat dan cost-nya lebih murah dibandingkan solar,” tegasnya.

Sebagai informasi, VKTR tengah memproyeksikan ekosistem kendaraan listrik berupa bus listrik di Indonesia sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Melalui proyeksi ini, VKTR bekerja sama dengan layanan transportasi umum TransJakarta untuk terus mengerahkan unit bus listrik di Jakarta. Hingga saat ini, TransJakarta telah mengoperasikan 52 unit bus listrik dari total target 100 bus yang dijadwalkan untuk beroperasi pada tahun ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: