Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Adaro Minerals Terpangkas 19% pada Paruh Pertama 2023, Apa Penyebabnya?

Laba Adaro Minerals Terpangkas 19% pada Paruh Pertama 2023, Apa Penyebabnya? Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada paruh pertama 2023, keuntungan PT Adaro Minerals Tbk (ADMR) terpantau mengalami penurunan hingga 19% menjadi US$168,40 juta atau setara dengan Rp2,58 triliun (asumsi kurs sebesar Rp15.329 per dolar AS). Pihak manajemen menyebut, penyebab terkikisnya laba Adaro Minerals adalah turunnya harga batu bara metalurgi dan naiknya biaya produksi.

Sementara itu, pendapatan usaha perusahaan justru mengalami peningkatan sebesar 6% menjadi US$463,60 juta atau setara dengan Rp7,10 triliun. Menanjaknya nominal pendapatan Adaro Minerals sejalan dengan volume penjualan yang melambung hingga 42% dan merosotnya harga jual rata-rata hingga 25%. Selain itu, volume produksi perusahaan juga meroket 66% menjadi 2,54 juta ton alias sesuai dengan target yang sudah ditetapkan.

Baca Juga: Gagal Cetak Laba, Waskita Beton Harus Tanggung Kerugian Rp263,76 Miliar pada Paruh Pertama 2023

Perihal beban pokok pendapatan, sepanjang enam bulan pertama tahun 2023, Adaro Minerals dikabarkan harus menanggung biaya sebesar US$210,30 juta atau setara dengan Rp3,22 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, terlihat ada kenaikan sebesar 42%. 

Berdasarkan laporan keuangan yang baru-baru ini dipublikasikan, diketahui bahwa penyebab melompatnya besaran beban pokok pendapatan adalah kenaikan di beberapa segmen, seperti royalti yang dibayarkan ke pemerintah (naik 11% menjadi US$81,60 juta), biaya penambangan (naik 77% menjadi US$45,7 juta), biaya pemrosesan batu bara (naik 69% menjadi US$30,9 juta), dan biaya pengiriman serta penanganan (naik 56% menjadi US$53,7 juta).

Baca Juga: Walau Pendapatan Terkikis, Laba Sarana Armada Justru Melonjak Drastis!

Sebagai informasi tambahan, per Juni 2023, nilai aset perusahaan milik Garibaldi Thohir mencapai UUS$1,34 miliar yang terdiri atas aset lancar senilai US$629 juta dan aset tidak lancar senilai US$708,3 juta. Adapun liabilitas dan ekuitas perusahaan masing-masing berada di angka US$578,6 juta dan US$758,7 juta. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: