Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara anggota ASEAN telah menyelesaikan pertemuan 10th ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors (AFMGM), Jumat (25/8).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun menggelar konferensi pers untuk memaparkan fokus pembahasan dalam pertemuan negara-negara di kawasan Asia Tenggara tersebut.
Baca Juga: Menko Airlangga: ASEAN Jadi Kawasan Paling Stabil di Indo-Pasifik dalam 25 Tahun Terakhir
"Pertemuan kedua kami tahun ini mendiskusikan perkembangan dari agenda kerja sama keuangan dan khususnya juga meng-update berbagai perkembangan ekonomi global maupun regional yang saat ini menjadi sangat dinamis," ujar Sri Mulyani mengawali paparannya, dikutip Minggu (27/8/2023).
Ia menjabarkan, ada tiga hal strategis yang menjadi tujuan pertemuan tersebut: pertama, terkait proses pemulihan dan pembangunan kembali ekonomi pascapandemi; kedua, mengenai ekonomi digital; serta yang terakhir berkaitan dengan isu keberlanjutan (sustainability).
"Pertemuan kali ini juga bertujuan untuk menunjukkan solidaritas dan memperkuat posisi ASEAN sebagai suatu kawasan yang penting. Pesan dari kerja sama regional menjadi sangat penting terutama melihat kondisi dinamika dan tantangan global saat ini," ucapnya.
Menkeu menyebutkan, fundamental ekonomi ASEAN tetap terjaga dan memiliki daya tahan di tengah gejolak global sehingga mampu untuk terus menjadi pusat pertumbuhan (epicentrum of growth).
"Sebagaimana disebutkan oleh sejumlah lembaga keuangan dunia seperti ADB, IMF, World Bank, dan juga AMRO, pertumbuhan ekonomi ASEAN terus menjadi titik terang (bright spot) di kancah ekonomi global. ASEAN diproyeksikan tumbuh 4,5% tahun ini, lebih tinggi dari pertumbuhan global," ungkap Sri Mulyani.
Ia menuturkan, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara ASEAN berdiskusi mengenai bagaimana ASEAN bisa secara strategis menjaga momentum dan daya tahan ini untuk terus secara bersama-sama mengatasi tantangan ke depan.
"Pertemuan hari ini juga menitikberatkan pada pentingnya penguatan bauran kebijakan makroekonomi yang memungkinkan negara anggota ASEAN menggunakan semua instrumen untuk menjamin stabilitas perekonomian kita," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Advertisement