Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ibarat Sapu Lidi, Menteri Bahlil Tekankan Kerja Sama Investasi Adalah Kunci Kemajuan ASEAN

Ibarat Sapu Lidi, Menteri Bahlil Tekankan Kerja Sama Investasi Adalah Kunci Kemajuan ASEAN Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna

Dalam sambutannya, Executive Secretary The Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP) Armida Salsiah Alisjahbana mengatakan bahwa hingga saat ini ASEAN masih menjadi destinasi favorit investor untuk melakukan investasi. 

Namun demikian, masih terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan untuk terus mendorong investasi yang berkualitas di ASEAN.

Baca Juga: UMKM Perempuan Enggak Boleh Diremehkan: Bisa Jadi Tulang Punggung Ekonomi di ASEAN

“Walau ASEAN tetap menjadi salah satu kawasan yang paling diminati oleh investor, tetap ada 2 tantangan yang harus diperhatikan untuk mendorong investasi yang lebih berkualitas. Yang pertama adalah kita perlu membangun kapasitas badan-badan investasi di ASEAN untuk mampu menargetkan upaya promosinya kepada investor yang tepat. Yang kedua, adanya aliran FDI yang tidak merata di ASEAN sehingga diperlukan upaya koordinasi yang baik agar investasi lebih banyak mengalir ke kawasan yang tertinggal,” ucap Armida.

Lebih lanjut, Ketua ASEAN Business Advisory Council (ABAC) Arsjad Rasjid mengungkapkan AIF akan menjadi peluang untuk bisa merumuskan strategi mendorong pembangunan berkelanjutan di ASEAN. Arsjad menambahkan bahwa ASEAN perlu meningkatkan investasi antar negara anggotanya.

“Forum ini akan menggarisbawahi pentingnya kerja sama ekonomi, terlebih bagaimana kita dapat menarik FDI yang lebih berkualitas dan memperkuat rantai pasok di kawasan ASEAN. Kita tidak bisa mengandalkan mitra yang jauh di sana. Kita juga perlu menjajaki peluang investasi antar negara di ASEAN serta peluang untuk meningkatkan infrastruktur yang ada. Dengan adanyan kemitraan ini kita mampu mendorong ketahanan kawasan dan mampu menghadapi tantangan geopolitik di masa depan,” ucap Arsjad.

Sebagai informasi, AIF 2023 merupakan forum investasi yang pertama selama sejarah berdirinya ASEAN. Ini adalah salah satu terobosan Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 untuk memberikan wadah bagi para anggota ASEAN berkolaborasi dan membahas secara khusus isu investasi. 

Selain forum diskusi tingkat tinggi, perhelatan AIF juga menghadirkan 5 sesi diskusi dan pameran yang diikuti oleh organisasi internasional seperti ESCAP dan World Association of Investment Promotion Agencies (WAIPA); serta diikuti negara di Asia Tenggara antara lain Brunei Darusssalam, Lao People's Democratic Republic (PDR), Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Timor Leste. Stan Indonesia mempromosikan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai calon ibu kota baru di Indonesia, Peta Jalan Investasi Hilirisasi Strategis dan Peluang Investasi 69 proyek senilai USD13 triliun.

Baca Juga: Hadapi Perubahan Iklim, Arsjad Rasjid Tekankan Pentingnya Zero Net Emission di ASEAN

Kegiatan AIF dihadiri Menteri di Jabatan Perdana Menteri dan Menteri Keuangan dan Ekonomi Brunei Darussalam Dato Dr. Amin Liew Abdullah; Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Bin Tengku Abdul Aziz, Sekretaris Departemen Perdagangan dan Industri Filipina Alfredo E. Pascual, dan beberapa pejabat tinggi negara anggota ASEAN yang mewakili. Melalui perhelatan AIF ini diharapkan solidaritas dan kolaborasi antar negara anggota ASEAN semakin menguat demi mendorong iklim investasi yang berkelanjutan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: