Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

ASEAN Tumbuh Positif, Menko Airlangga Soroti Kontribusi Sektor Swasta dan Publik

ASEAN Tumbuh Positif, Menko Airlangga Soroti Kontribusi Sektor Swasta dan Publik Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perekonomian ASEAN yang mencapai tingkat pertumbuhan sebesar 5,7% pada 2022 yang didorong oleh tingkat konsumsi domestik, perdagangan, dan investasi yang tinggi. Industri seperti elektronik, kendaraan listrik, dan ekonomi digital, mengalami peningkatan investasi pada tahun lalu, dengan total arus masuk FDI tumbuh sebesar 5,5%.

Proyek bernilai ekonomi di ASEAN juga dipengaruhi dinamika global sehingga perlu peran aktif dari sektor publik maupun sektor swasta.

Baca Juga: Menko Airlangga Tegaskan Gelora Ekonomi Kian Moncer di ASEAN

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, ada tiga bidang prioritas yang membuka kesempatan bagi sektor swasta untuk berkontribusi pada agenda global.

“Pertama, kita perlu suara sektor swasta yang lebih besar untuk menyoroti dan mengurangi risiko serta biaya fragmentasi rantai pasokan global dan regional yang didorong oleh geopolitik. Sektor publik dan swasta perlu bekerja sama, termasuk dengan mitra dan platform lain, untuk menegakkan arsitektur perdagangan dan ekonomi multilateral yang terbuka, inklusif, tidak diskriminatif, dan berbasis aturan,” ujar Menko Airlangga dalam keterangan resmi yang diterima Tim Komunikasi dan Media KTT ke-43 ASEAN, Senin (4/9/2023).

Kedua, katanya, diperlukan sektor swasta yang aktif memanfaatkan peluang pertumbuhan baru. Sektor swasta ASEAN harus bekerja sama dengan dewan bisnis lainnya untuk menjajaki potensi kolaborasi. Sektor swasta ASEAN juga harus menerapkan model bisnis inklusif, dan memaksimalkan hubungan pembangunan ekonomi lokal, termasuk dengan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Terakhir, sektor swasta ASEAN perlu memanfaatkan sumber daya, jaringan, teknologi, dan keahliannya untuk menghadapi tantangan sosio-ekonomi dan perubahan iklim di kawasan ini. Inovasi, difusi, dan adopsi teknologi juga perlu didukung dan dipercepat untuk meningkatkan ketahanan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.

“Perjalanan ke depan masih diselimuti ketidakpastian. Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat di tahun-tahun mendatang. Sudah ada tanda-tanda melambatnya kinerja ekonomi negara-negara utama ASEAN, meningkatnya inflasi pangan, dan berlanjutnya ketidakpastian pasar akibat fragmentasi geopolitik,” kata Menko Airlangga.

Diketahui, perekonomian kawasan ASEAN menunjukkan kinerja positif dalam satu dekade terakhir dengan pertumbuhan rata-rata 4%-5%. Di dunia, ASEAN menjadi kawasan dengan tingkat perekonomian terbesar kelima yang juga eksportir terbesar ke-4. Pada 2022, kawasan ASEAN pun menjadi tujuan foreign direct investment (FDI) terbesar ke-2.

“Saat ini, kawasan kita adalah salah satu dari sedikit titik terang untuk pertumbuhan ekonomi,” kata Menko Airlangga.

Menjelang KTT, terdapat dua acara yang secara khusus menyoroti kolaborasi sektor publik dan swasta di ASEAN. Pertama adalah ASEAN Business and Investment Summit 2023 Plenary Session yang mengangkat tema “Aligning ASEAN’s Private Sector Priorities to the Global Agenda”. 

Baca Juga: Airlangga Hartarto Tegaskan Sinergi Jadi Kunci Emasnya ASEAN

Kedua adalah ASEAN Business Advisory Council 2023 yang bertema “ASEAN Centrality: Innovating towards Greater Inclusivity”. Keduanya dilaksanakan pada Minggu (3/9/2023).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: